Universitas Airlangga Official Website

Kapan Curiga Leukemia?

Leukemia atau penyakit keganasan sel darah putih mempunyai stigma penyakit yang ujungnya adalah kematian. Tidak salah, namun sesungguhya penyakit ini dapat dikendalikan hingga setidaknya usia harapan hidup seseorang lebih panjang dengan kualitas hidup yang baik. Semakin dini leukemia terdeteksi maka semakin baik prognosisinya. Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana mendeteksi leukemia secara dini? Kita dapat mengenali dari gejalanya, Pada anak kecil, biasanya anak terlihat lebih cepat terengah-engah ketika bermain-main yang sebelumnya tidak demikian. Selain terengah-engah karena sesak, juga keluhan cepat lelah dan badan sakit semua. Dalam hal ini kita harus waspada, keluhan semacam ini tidak spesifik, karena banyak penyakit memberikan keluhan seperti ini. Yang penting harus segera berkonsultasi ke dokter begitu mengetahui hadirnya keluhan dan gejala di atas.  Ini merupakan gejala dari anemia, yang merupakan komplikasi dari leukemia. Anemia merupakan gejala umum dari leukemia yang dapat dikenali dari tanda-tandanya. Apakah anemia berkorelasi dengan leukemia? Pada leukemia, sel darah putih berproliferasi tidak terkendali, akibatnya menekan produksi dari sel lain termasuk sel darah merah, sehingga terjadilah kekurangan darah merah atau anemia, yang bergejala seperti yang telah disebutkan. Selan itu, karena terjadinya proliferasi di sumsum tulang maka akan terjadi nyeri tulang baik lokal maupun secara menyeluruh.

Pada dewasa, gejala tidak jauh berbeda dengan pada anak, yaitu cepat lelah dan pucat. Gejala yang umum pada kebanyakan penyakit. Yang dapat dibdakan dari penyakit lain melalui pemeriksaan darah. Banyak macam leukemia, dan karakteristiknya berbeda antara anak dan dewasa. Pada anak, yang tersering adalah jenis leukemia limfoblastik, sedangkan pada dewasa lebih sering jenis leukemia myeloblastik. Prognosis pada anak relatif lebih baik dibandingkan leukemia pada dewasa. Banyak anak yang masih mempunyai umur panjang dengan rutin minum obat dan kontrol ke dokter. Bahkan tidak jarang yang kemudian sembuh sempurna dan tidak terjadi kekambuhan, serta hidup normal seperti layaknya orang normal lainnya. Lain keadaannya bila leukemia ini terjadi pada dewasa, untuk jenis yang akut, biasanya memberikan harapan hidup yang lebih pendek dibandingkan jenis yang kronik. Untuk jenis akut harapan hidup biasanya kurang dari 5 tahun, pada yang kronik dapat 10-15 tahun. Baik buruknya prognosis ini sangat bergantung pada kelainan atau mutasi yang terjadi di tingkat genetik, yang dapat dideteksi dengan teknik tertentu di laboratorium.

Pengobatan leukemia sekarang sudah semakin maju. Transplantasi sumsum tulang memberikan harapan untuk dapat bertahan hidup lebih lama. Apalagi pada usia muda. Semakin muda usia, keberhasilan terapi transplantasi sumsum tulang semakin baik. Penelitian terus dikembangkan untuk mendapatkan obat yang dapat menarget langsung pada kelainan di titik mutasi penyebab leukemia, dan beberapa obat telah ditemukan, seperti pada leukemia myelositik kronik. Perlu diantisipasi pada penderita leukemia ini adalah timbulnya infeksi, disebabkan leukosit tubuh tidak mampu berfungsi sebagai pertahanan tubuh dalam menangkal virus, bakteri ataupun jamur yang menginfeksi. Infeksi ini seringkali menjadi penyulit, dan bahkan mempercepat kematian pasien dengan leukemia. Oleh karenanya perlu dijaga agar penderita tidak sampai timbul infeksi, antara lain dengan menjauhkan penderita pada orang yang menjadi sumber infeksi ataupun menjaga kebersihan pribadi.

Untuk keluarga yang diantara anggota keluarganya mendapatkan takdir menderita leukemia, dituntut pengertian dan kerjasama yang baik, tidak perlu terlalu bersedih karena akan berpengaruh pada kondisi kejiwaan penderita. Yang penting memberikan dukungan agar penderita tetap semangat berdoa dan patuh dalam pengobatan. Karena apabila terjadi kondisi putus obat, yang berarti pengobatan belum tuntas dan telah berhenti, maka tidak dapat diteruskan pengobatan berikutnya dan harus mengulanginya lagi yang mana kondisi ini juga akan mempengaruhi prognosisnya menjadi lebih buruk. Obat kemoterapi yang diberikan pada penderita leukemia pasti mempunyai efek, diantaranya adalah mual, muntah. Biasanya penderita menghentikannya sendiri karena tidak kuat dengan efek yang tidak nyaman tersebut. Mintalah penderita bersabar sehingga pengobatan dapat tuntas, karena efek itu akan berlalu dengan berakhirnya kemoterapi serial dan membaiknya kondisi penderita sehingga dapat beraktivitas lebih baik.

Penulis: Yetti Hernaningsih, Kustiah

Link Artikel: https://balimedicaljournal.org/index.php/bmj/article/view/4226

Acute Lymphoblastic Leukemia (B-ALL) with co-expression of CD33 and CD13

Bali Medical Journal (Bali MedJ) 2023, Volume 12, Number 1: 983-986P-ISSN.2089-1180, E-ISSN: 2302-2914