Universitas Airlangga Official Website

Pakan Formula untuk Budidaya Artemia

Foto by GDM Organik

Artemia merupakan salah satu jenis pakan alami yang paling sering digunakan sebagai pakan larva ikan dan udang karena kandungan nutrisinya yang tinggi dan lengkap. Namun hingga kini, pemenuhan kebutuhan Artemia di Indonesia masih sangat bergantung pada produk impor berupa kista dari beberapa negara seperti Belgia dan Amerika Serikat. Menurut Kementerian Perikanan dan Kelautan Indonesia, total impor kista Artemia terut meningkat dari waktu ke waktu. Misalnya. Data impor Artemia tercatat 102,51 ton pada tahun 2017, dan meningkat menjadi 149,01 ton pada tahun 2019, yang berarti Indonesia telah menghabiskan lebih dari 119 milyar/tahun. Untuk mengurangi ketergantungan produk impor kista Artemia tersebut, beberapa strategi yang dapat dilakukan diantaranya budidya induk artemia untuk mengasilkan anakan atau nauplius. Namun salah satu kendala utama dalam budidaya Artemia adalah penyiapan pakan. Banyak penelitian melaporkan bahwa diet terbaik untuk kultur Artemia adalah mikroalga seperti Tetraselmis chuii, Dunaliella sp., dan Chaetocheros calcitrans, Chlorella sp., Nannochloropsis sp. atau kombinasi spesies mikroalga tersebut. Tetapi, persiapan pakan alami ini membutuhkan bahan-bahan yang mahal seperti pupuk, bibit serta pekerjaan yang melelahkan. Dengan demikian, pakan alternatif yang mudah disiapkan dan juga murah seperti pakan formula sangat diperlukan.

Sebuah penelitian dilakukan untuk menghasilkan formula pakan buatan untuk menggantikan pakan alami dari mikroalga pada budidaya artemia. Hasil penelitian menemukan pakan formula dengan sumber protein tepung kedelai mampu menyamai hasil dari pakan alami seperti Tetraselmis chuii. Bahkan pakan formula yang dihasilkan dengan sumber protein tepung kedelai tersebut menunjukkan hasil lebih baik dari pakan alami pada beberapa parameter seperti  pertumbuhan, pemanfaatan pakan, kelangsungan hidup, fekunditas, dan jumlah nauplii yan gdihasilkan oleh indukan Artemia: laju pertumbuhan spesifik pada panjang mencapai 17,78% BL/hari), laju pertumbuhan spesifik dalam berat badan (35,95% BW.d−1), rasio konversi pakan (1,37), efisiensi pakan (74,00 %), retensi protein (64,07%), retensi lemak (55,93%), fekunditas (44 butir telur.induk−1), dan produksi nauplius (35 nauplii/indukan Artemia. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa pakan formula dengan tepung kedelai dapat digunakan untuk mengganti pakan alami pada proses budidaya Artemia untuk menghasilkan naupii sebagai pakan larva ikan/udang.

Penulis: Muhamad Amin

Departemen Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga

Sumber: https://link.springer.com/article/10.1007/s10499-023-01059-x