Universitas Airlangga Official Website

Penggunaan Bakteri Nitrifikasi Indigenus untuk Meningkatkan Daur Ulang Limbah Budididaya pada Sistem Akuaponik

Foto by Mata Aksara

Aktivitas budidaya ikan atau organisme akuatik lainnya secara tradisional telah mendapat stigma negatif dari beberapa kelompok masayarakat karena dianggap menghasilkan limbah yang menjadi penyebab pencemaran lingkungan. Olehkarenanya, berbagai green teknologi telah dikembangkan untuk menjawab isu tersebut diataranya teknologi aquaponik. Prinsip dasar teknologi ini adalah dengan mendaur ulang limbah dari aktivitas budidaya ikan menjadi pupuk yang data dimanfaatkan oleh sayuran. Namun, teknologi ini masih dihadapkan pada beberapa masalah yang perlu dibenahi, seperti efisiensi pengolahan limbah yang rendah. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa proses pengolahan limbah termasuk limbah nitrogen sangat tergantung pada jenis dan aktivitas bakteri nitrifikasi yang terdapat dalam sistem aquaponik. Oleh karenanya, sebuah penelitian dilakukan untuk menemukan bakteri yang dapat meningkatkan aktivitas pengolahan limbah tersebut.

Hasil isolasi yang dilakukan di kolam ikan lokal didapatkan 2 jenis bakteri mampu mengurai limbah budidaya (amoniak) menjadi pupuk tanamaman/sayuran (nitrat).  Setelah dilakukan sekuensing (6S rDNA), kedua bakteri tersebut teridentifikasi memiliki kemiripan dengan Bacillus sp. (99%) dan Marinobacter nauticus (98%). Kemudian, ujicoba lanjut juga menunjukkan bahwa aplikasi ke dua bakteri nitrifikasi tersebut dalam sistem aquaponik dapat meningkatkan tingkat daur ulang nutrien yang terdapat pada limbah budidaya, yang ditunjukkan oleh hasil total biomassa panen (ikan dan sayuran) yang lebih tinggi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa peningkatan bakteri dalam sistem aquaponik dapat dianggap sebagai pendekatan potensial untuk mendaur ulang lebih banyak kandungan nutrisi (nutrient recovery) dari limbah akuakultur dan mengurangi limbah yang kaya nutrisi ke lingkungan.

Penulis: Muhamad Amin

Staf Pengajar Departemen Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Kelautan Univesitas Airlangga.

Sumber: https://onlinelibrary.wiley.com/doi/pdf/10.1111/jwas.12970