Universitas Airlangga Official Website

Sebaran Lintas Batas dan Integrasi Perdagangan Internasional Barang Komponen Berteknologi Tinggi

IL by Quipper

Penyebaran barang komponen manufaktur lintas batas dalam integrasi perdagangan internasional telah menjadi fenomena yang berkembang dalam transaksi global. Sebagian besar perusahaan multinasional (MNC) lebih memilih untuk memecah proses produksi mereka. Ini memungkinkan satu perjanjian untuk menyelesaikan tahapan produksi sehingga setiap tahapan dapat direlokasi di beberapa negara.

Ada beberapa insentif bagi perusahaan multinasional untuk mengembangkan produksinya ke negara lain dengan tingkat perkembangan dan pendapatan yang berbeda. Mereka menempatkan beberapa pabrik di negara berkembang karena keunggulan lokasi yang berasal dari faktor pendukung yang berbeda, seperti harga tenaga kerja.

MNC tidak lagi berfokus pada ekspor barang jadi, tetapi mengubah fokus pada ekspor produk yang terfragmentasi. MNC lebih suka mensubkontrakkan ke negara lain yang memiliki input berbiaya rendah atau memproduksi komponen barang tertentu untuk kemudian diekspor kembali. Pola perdagangan ini dikenal dengan integrasi perdagangan vertikal (Athukorola & Yamashita, 2006; Kimura, et al., 2007; Jones, et al., 2005; Shimbov, et al., 2013). Integrasi perdagangan vertikal mengacu pada penggunaan input impor untuk menghasilkan barang yang kemudian diekspor. Menggunakan intensitas ekspor untuk mengukur perdagangan internasional akan menyebabkan kesalahan jika perusahaan mengekspor barang komponen. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan model perdagangan lintas batas. Model tersebut menggunakan data tingkat perusahaan Indonesia, dengan fokus pada industri manufaktur berteknologi tinggi.

Tingkat persaingan pasar tidak mempengaruhi kapasitas produksi di industri bahan kimia & produk bahan kimia dan di industri peralatan listrik. Namun, tingkat persaingan pasar sangat mempengaruhi kapasitas produksi di industri farmasi, di industri komputer, produk elektronik & optik serta di industri mesin & peralatan. Hasil variabel limpasan horizontal menunjukkan bahwa kehadiran pesaing asing membawa dampak positif bagi semua perusahaan manufaktur berteknologi tinggi, kecuali industri komputer, produk elektronik & optik.

Hanya kepemilikan asing di industri farmasi serta industri komputer, produk elektronik & optik yang berpengaruh signifikan terhadap kapasitas produksi. Selain itu, ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap produksi perusahaan.

Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan model perdagangan lintas batas. Implikasi kebijakan berdasarkan studi ini adalah pemerintah Indonesia harus mempertimbangkan perdagangan global lintas batas dalam konteks perdagangan barang komponen. Hal ini karena tingkat integrasi vertikal yang lebih tinggi berhubungan positif dengan kinerja produksi perusahaan. Oleh karena itu, pembuat kebijakan harus merangsang masuknya afiliasi asing selama mereka membawa manfaat bagi industri manufaktur berteknologi tinggi dan memastikan bahwa potensi kelemahan perusahaan asing tidak melebihi keuntungannya.

Penulis: Dyah Wulan Sari, Dra.Ec. M.Ec.Dev., Ph.D

Jurnal: https://scholar.unair.ac.id/en/publications/the-spread-of-cross-border-high-tech-manufacturing-component-good