Saat ini, terapi berbasis RNA yang meliputi terapi menggunakan non-coding RNAs (ncRNAs), antisense oligonucleotides (ASOs), dan aptamers mendapatkan perhatian luas sebagai cara yang mungkin untuk menargetkan gen dalam berbagai penyakit kardiovaskular (CVDs), sehingga berfungsi sebagai cara yang menjanjikan yaitu pendekatan terapeutik untuk CVD dan manajemen faktor risiko. Namun, data terutama dalam tahap awal. Adanya Kemajuan dalam strategi terapeutik saat ini, namun penyakit kardiovaskular (CVDs) masih menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia, dan faktor risiko CV seperti hiperlipidemia, diabetes, dan hipertensi berkontribusi lebih lanjut terhadap perkembangan CVDs. Terapi berbasis RNA telah muncul sebagai bidang yang berkembang pesat yang memiliki nilai menjanjikan dalam mendiagnosis dan mengelola berbagai kondisi kesehatan, termasuk CVD dan pengelolaan faktor risiko CV. Berbagai jenis RNA telah diketahui memainkan peran penting dalam mengatur ekspresi gen yang bertanggung jawab untuk hasil kesehatan di banyak CVD. Agen RNA eksogen menawarkan berbagai mekanisme aksi, termasuk pembungkaman gen, pengeditan mRNA, atau penggantian, yang selanjutnya memperluas kemungkinan mengatasi jalur patofisiologis yang berbeda pada berbagai penyakit. Dengan demikian, terapi baru ini dapat membantu dalam pengobatan dan pencegahan CVD serta mengelola faktor risikonya.
Beberapa strategi telah dikembangkan untuk menargetkan ekspresi gen termasuk penggunaan oligonukleotida antisense (ASO), aptamers, RNA interferensi kecil (siRNA), microRNA (miRNA), dan messenger RNA (mRNA). siRNA dan miRNA menargetkan mRNA endogen spesifik untuk menghambat translasi protein berikutnya. Sebaliknya, ASO berikatan dengan mRNA untuk memblokir fungsinya. Agen yang baru ditemukan, aptamers, juga berikatan dengan molekul target spesifik melalui proses berulang yang disebut evolusi ligan sistemik dengan pengayaan eksponensial (SELEX). Sementara itu, terapi mRNA menggunakan mRNA yang dimodifikasi untuk secara langsung menyandikan protein fungsional untuk menyembuhkan kondisi tertentu. Pendekatan ini menunjukkan hasil terapeutik yang sangat baik pada beberapa CVD yang berbeda, seperti fibrilasi atrium dan penyakit arteri koroner. Selain itu, penggunaan terapi berbasis RNA juga mengelola faktor risiko CVD, seperti hiperlipidemia dan diabetes mellitus.
Terlepas dari semua kemajuan yang menggembirakan ini, masih banyak peringatan yang perlu diperhatikan sebelum menerapkan terapi berbasis RNA secara luas dalam pengaturan klinis. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi dan meringkas kemajuan saat ini di bidang terapi berbasis RNA untuk pengobatan CVD dan memberikan tinjauan komprehensif mengenai penggunaan terapi RNA non-coding dalam mengelola CVD dan faktor risikonya.
Tinjauan sistematis dilakukan dengan menggunakan literatur dari beberapa database (Pubmed, Cochrane, Scopus, dan DOAJR) mengikuti pedoman PRISMA. Dari 64 artikel yang ditinjau, 39 makalah dimasukkan dalam tinjauan ini dengan tiga jenis utama RNA: aptamers, antisense oligonucleotides (ASOs), dan RNA interfering kecil (siRNA). Semua penelitian adalah uji klinis pada manusia. Terapi berbasis RNA terbukti manjur dalam mengobati berbagai CVD dan mengendalikan faktor risiko kardiovaskular.
Terapi berbasis RNA telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam pengelolaan CVD dan faktor risiko CV. Namun, data masih dalam tahap awal dan studi lebih lanjut diperlukan untuk mengatasi beberapa tantangan terkait penggunaan terapi berbasis RNA dalam pengaturan klinis. Secara keseluruhan, terapi berbasis RNA berpotensi merevolusi terapi penyakit kardiovaskular atau memberikan jalan baru sebagai pendekatan terapi alternatif di masa depan.
Penulis : Meity Ardiana, Asiyah Nurul Fadila, Zakirah Zuhra, Nabilla Merdika Kusuma, Made Edgard Surya Erlangga Rurus, Delvac Oceandy
Link : https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2468054023000367