UNAIR NEWS – Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR), Raselly Elfa Putri berhasil lolos program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 2023. Lewat program itu, ia berkesempatan mencicipi perkuliahan di Palacky University Olomouc, Republik Ceko selama satu semester.
Menjadi satu di antara ribuan mahasiswa terpilih tentu menjadi kebahagiaan tersendiri bagi perempuan yang akrab disapa Selly itu. Pasalnya, impian untuk belajar di Benua Biru itu akhirnya dapat terwujud. Di sisi lain, ia sempat gagal dalam IISMA 2022 sehingga kesempatan ini menjadi anugerah yang sangat ia syukuri. “Tentunya sangat senang dan bersyukur karena saya berhasil mencapai salah satu impian besar saya. Terlebih lagi saya pernah mengalami kegagalan sebelumnya,” ujarnya, Rabu (15/11/2023).

Pengalaman Baru
Kepada UNAIR NEWS, Selly menceritakan beragam pengalaman baru yang ia alami. Dari sisi akademik misalnya, ia merasakan perbedaan yang kentara dalam kultur akademik antara Ceko dengan Indonesia. “Di sini aku melihat budaya akademiknya lebih santai daripada di Indonesia. Jadi, sebagian besar dosen mengajar dengan metode peer teaching, jadi enggak ada batasan dengan mahasiswa. Selain itu, di sini juga sangat terbuka untuk berdiskusi,” tuturnya.
Pengalaman lainnya yang Selly dapat ialah ketika bertemu dengan Kakek Yono, sosok yang melatarbelakangi terciptanya film “Surat dari Praha”. Pertemuan itu menjadi momen mengesankan bagi Selly. Pasalnya, ia bisa belajar sejarah hingga nilai-nilai kehidupan dari sosok tersebut.
“Aku juga sempat bertemu dengan Kakek Yono, eksil Indonesia di Praha. Kami bertemu saat aku berkunjung ke KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) di sana. Senang rasanya, sedikit banyak bisa sharing dengan beliau,” terang mahasiswa berprestasi FIB UNAIR 2021 itu.
Kenalkan Budaya Indonesia
Sebagai awardee IISMA, Selly merasa bahwa ia memiliki tanggung jawab besar. Bukan saja bertanggung jawab untuk belajar sepenuhnya, tetapi juga untuk mengenalkan budaya Indonesia.
Salah satu upaya pengenalan budaya itu ia lakukan melalui acara Djoempa Pemoeda. Acara itu merupakan acara kolaborasi antara awardee IISMA, PPI (Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia), dan KBRI yang sekaligus bertujuan memperingati Hari Pahlawan Nasional.
Djoempa Pemuda terdiri dari rangkaian pertunjukan sebagai bentuk pengenalan budaya Indonesia, misalnya penampilan tarian dan perjamuan makanan tradisional. Acara Djoempa Pemoeda ini berhasil menarik minat para mahasiswa asing lainnya. Mereka, imbuh Selly, menunjukkan antusiasme tinggi saat berkenalan dengan budaya Indonesia.
“Di event itu kami menyajikan tari-tarian daerah. Kami juga menjamu para pengunjung dengan makanan tradisional Indonesia. Mereka ternyata suka dengan kuliner Indonesia yang kami sajikan, mulai dari abon, nasi goreng, pisang goreng, hingga rendang,” ungkap Selly.
Tentu saja upaya mengenalkan budaya Indonesia ini masih akan terus berlanjut. Bersama rekan-rekannya, ia berharap dapat terus menggelar kegiatan promosi untuk menjadikan budaya Indonesia lebih mendunia.
“Aku merasa sebagai awardee IISMA aku harus bisa menjadi jembatan untuk mengenalkan budaya Indonesia ke luar. Aku sangat berharap aku dapat memaksimalkan kesempatan untuk mempromosikan Indonesia di mata dunia lewat program ini,” tegasnya.
Penulis: Yulia Rohmawati
Editor: Feri Fenoria