Universitas Airlangga Official Website

Sukses Lagu Dawai, Fadhilah Intan Bagikan Ceritanya

Program Bisa Yuk Bisa dari bawah Fadhilah Intan narasumber dan Nabila Fadhia sebagai host disiarkan langsung akun Instagram resmi UNAIR pada Kamis (30/11/2023). (Foto: Istimewa)
Program Bisa Yuk Bisa dari bawah Fadhilah Intan narasumber dan Nabila Fadhia sebagai host disiarkan langsung akun Instagram resmi UNAIR pada Kamis (30/11/2023). (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga (UNAIR) tidak berhenti mencetak mahasiswa yang berprestasi namun juga memiliki bakat dan minat terutama dalam tarik suara. Pada kesempatan program bincang Yuk Bisa Yuk yang disiarkan langsung melalui Live Instagram @Univ_Airlangga pada Kamis (30/11/2023), hadir Fadhilah Intan Pramita Sari sebagai narasumber.

Fadhillah Intan sapaan akrab Dila, memang bukan jebolan pemenang pencarian bakat. Namun, ia berkarya melalui media sosialnya maupun offline. Bahkan, Dila adalah  pengisi original soundtrack untuk film Air Mata di Ujung Sajadah berjudul Dawai. Dila menyampaikan  motivasi berkarya datang dari ia sendiri. Menurutnya, ia pribadi yang gigih dan ia tidak bisa mengandalkan orang lain kecuali dirinya sendiri.

“Sedari kecil aku terbiasa dengan berbagai macam les nggak cuma nyanyi. Menurutku itu pengorbanan sebagai orang tua dan aku balas budi dalam bentuk prestasi,” papar Dila.

Dila menekuni tarik suara sejak dini, ditambah lingkungan keluarga yang hobi menyanyi. Fokus yang ditekuninya yaitu teknik suara seriosa. Dila menambahkan satu funfact, dia dan adiknya sering dibanding-bandingkan karena  suaranya yang tipis. Dari situ, ia mulai untuk belajar lebih dalam teknik suara seriosa. Ia menganggap kunci motivasi datang dari diri sendiri, lalu bagaimana kita bisa menerima penilaian dari orang lain dan tetap konsisten.

“Hidup bukan sebagai ajang balapan. Tiap orang punya waktunya sendiri, belum tentu mentalku saat itu sebanding dengan pencapaianku di hari ini,” tambahnya.

Lagu Dawai, lanjutnya, terinspirasi dari makna filmnya, yaitu mengungkapkan betapa peliknya hidup seseorang. Hidup tidak ada yang sempurna, pasti ada hambatan dan cobaan. Ia sangat bersyukur atas bumingnya lagu tersebut. Lagu Dawai sekarang sudah mendapatkan kurang lebih 20 juta penonton di kanal Youtube. 

Ia berpikir lagunya tidak akan membuming seperti sekarang, dia juga merasa promosi lagunya tidak terlalu besar-besaran. Dila sendiri tidak menargetkan viewers dari lagunya itu. 

Bagi Dila penting dalam bertutur kebaikan, ia sadar atas ucapan sebelumnya. 

“Lihat nanti lagu Dawai sampai sepuluh juta penonton,” ungkapnya.

Dila menceritakan titik puncak karirnya juga tidak berjalan mulus. Dua tahun terakhir, ia merasakan gagal di acara pencarian bakat. Tapi dia terus mencoba dan akhirnya memenangkan kompetisi menyanyi di Bali serta mendapatkan beberapa penghargaan. Bagaimana bisa belajar dari kegagalan sebelumnya, menginternaliasi dan mencari insight penting dalam diri. Hal itu, harus dicari dan tidak diajarkan di bangku sekolah.

Selain menjadi penyanyi, Dila juga aktif menjadi Duta UNAIR dan influencer di media sosial instagramnya. Menurutnya, tanggung jawab dan sikapnya sekarang harus lebih dijaga. Bagaimana pun, menjadi publik figur sangat diperhatikan dari sikap dan tutur kata yang disampaikan.

Selama proses perkuliahan Dila merasa masih perlu belajar mengatur waktu, ia tidak membiarkan waktu terbuang sia-sia. Masih banyak hal yang harus dicoba. Mengikuti komunitas, organisasi maupun kompetisi agar terus berkembang dan memperbanyak relasi yang kuat. Dila juga pernah merasakan demam panggung pada umumnya, usaha yang dilakukan adalah dengan hal preventif latihan penuh maksimal dan banyak berdoa.

Penulis: Mutiara Rachmi Karenina

Editor: Khefti Al Mawalia