Merantau merupakan salah satu ciri kahas orang Bawean. Bagi orang Bawean, merantau merupakan tradisi dan kebudayaan yang menjadi pedoman hidupnya. Kajian petuah tentang tradisi merantau diharapkan dapat mengungkap ciri-ciri budaya masyarakat Bawean. Nasihat sebagai ungkapan tradisional merupakan produk tradisi yang mengomunikasikan seperangkat model perilaku terkait adat istiadat, norma dan etika budaya penuturnya.
Tujuan penelitian ini adalah menemukan dan mendeskripsikan nilai dan norma nasihat dari tradisi merantau. Tujuan penelitian ini adalah menemukan dan mendeskripsikan nilai dan norma nasihat dari tradisi merantau. Metode interpretative naturalistik menjadi ancangan kajian. Peneliti mendeskripsikan secara menyeluruh dan menerjemahkan nasihat, kemudian mengiterpretasi makna dan isi nasihat berdasarkan konteks budaya setempat.
Hasil temuan menunjukkan nasihat merantau dikhususkan untuk orang laki-laki, terkait dengan prasyarat sebagai laki-laki Bawean. Makna nasihat dihadirkan sebagai label kesadaran pengalaman terhadap fakta dan disimpulkan secara objektif. Secara simbolik nasihat menggambarkan tradisi pendewasaan laki-laki Bawean menjadi sosok beretika, bermoral, berpengetahuan, berpengalaman, bekerja keras, bertanggung jawab dan menjadi muslim yang taat. Artikel ini menampilkan perspektif budaya terhadap etnis dan bahasa dengan menonjolkan nasihat yang mencerminkan karakteristik budaya. Kajian terhadap tradisi lokal sangat penting untuk mengidentifikasi nilai etnisitas.
Penulis: Sri Wiryanti Boedi Oetami, Bea Anggraini, Moch. Ali
Sumber: The International Journal of Literary Humanities ISSN: 2327-7912 (Print), ISSN: 2327-8676 (Online) Volume 22, Issue 1, 2024 https://doi.org/10.18848/2327-7912/CGP/v22i01/99-111