UNAIR NEWS – Antusiasme menyambut libur tahun baru merupakan bagian dari budaya masyarakat Indonesia. Sejalan dengan perkembangan wisata yang sudah mulai membaik dari pandemi. Mulai muncul berbagai permasalahan bidang kepariwisataan terutama kepadatan saat periode high seasons.
Prof Dian Yulie Reindrawati S Sos MM PhD CHE, Guru Besar Manajemen Kepariwisataan, Fakultas Vokasi (FV), Universitas Airlangga (UNAIR) memberikan insight dan tips bagi masyarakat yang ingin menghabiskan waktu liburan secara efisien. Mengingat liburan tahun baru merupakan momen yang banyak masyarakat tunggu, sehingga kepadatan saat berlibur tidak dapat terhindarkan.
Tren Wisata
Kepada UNAIR NEWS (1/1/2023), Prof Dian menuturkan jika liburan menyambut tahun baru 2024 menunjukan tren berwisata bersama keluarga. Preferensi ini ia nilai karena sebelumnya di masa pandemi adanya keterbatasan wisata dalam skala besar. Saat keadaan kembali pulih masyarakat memanfaatkan untuk menghabiskan waktu bersama sanak keluarga.
“Potensi wisata yang sedang tren seperti kegiatan family gathering dan camping. Keluarga cenderung memilih lokasi yang luas dan strategis dengan fasilitas umum,” ungkapnya.
Selanjutnya, Prof Dian menambahkan alasan tersebut karena momen liburan kali ini berbarengan dengan libur sekolah, kampus dan kantor. Kesempatan berkumpul bersama dari seluruh anggota keluarga bisa terealisasi di momen ini.
Perencanaan Kegiatan
Prof Dian juga menuturkan jika liburan kali ini harus dimanfaatkan dengan efisien dan efektif. Harus dipastikan sudah melakukan booking jauh-jauh hari agar menghindari kenaikan harga. Selain itu perlunya kesiapan diri seperti proteksi dengan asuransi, cek kesehatan berkala, dan cek kondisi kendaraan.
“Penting juga untuk mencari tahu lebih dalam destinasi wisata yang dipilih, menghindari hal tidak terduga seperti kehabisan tiket, medan yang tidak memadai dan berbagai kondisi lain,” jelasnya.
Prof Dian juga mengingatkan, karena libur tahun baru relatif singkat. Tentu juga memilih aktivitas liburan yang tidak terlalu menguras energi. Terlebih setelah liburan sekolah, kampus dan kantor juga langsung kembali ke rutinitas.
“Tujuannya agar liburan efektif karena berguna sebagai moodbooster bukan sebagai kegiatan yang membebankan,” pungkasnya.
Penulis: Satriyani Dewi Astuti
Editor: Nuri Hermawan
