Universitas Airlangga Official Website

Penilaian Karyawan terkait Kebijakan Work From Home Selama Pandemi Covid-19

Pengendalian penyebaran virus COVID-19 di Indonesia menghasilkan beberapa kebijakan, salah satunya adalah himbauan untuk bekerja dari rumah (Work From Home/ WFH) untuk para karyawan. Kebijakan ini menimbulkan respon yang beragam, ada karyawan yang menyambut secara positif terkait kebijakan tesebut, namun tidak sedikit juga yang merespon dengan negatif. Hal ini diduga berkaitan dengan penilaian mereka terkait efektivitas dari kebijakan WFH tersebut dalam menekan angka kasus penyebaran virus COVID-19. Sehingga kemudian penelitian yang menggali persepsi karyawan terhadap kebijakan WFH tersebut menjadi menarik untuk dilakukan.

Dalam Protective Motivation Theory (PMT) sebagai model pendekatan yang biasa digunakan untuk menjelaskan perilaku sehat seseorang, dikatakan bahwa persepsi individu terhadap seberapa besar ancaman yang dihadapi akan menentukan respon apa yang kemudian akan dipilih. Persepsi individu tersebut mencakup persepsi terhadap tingkat keparahan suatu keadaan (perceived severity) dan tingkat kerentanan suatu keadaan (perceived vulnerability). Dengan didasarkan pada teori tersebut, sebuah penelitian kemudian dilakukan untuk mengukur sejauh mana karyawan yakin bahwa mengabaikan anjuran bekerja dari rumah akan membuat mereka terancam tertular COVID-19 (perceived severity) dan sejauh mana mereka menilai kerentanan mereka untuk tertular COVID-19 jika tetap bekerja dari kantor (Work From Office/ WFO).

Survei yang dilakukan kepada 223 karyawan di Indonesia dari tanggal 20 Mei 2020 hingga tanggal 2 Juli 2020, yang mana merupakan masa awal diberlakukannya himbauan bekerja dari rumah (WFH), ditemukan hasil bahwa 83,4% karyawan setuju bahwa semakin seseorang tidak mematuhi anjuran untuk bekerja dari rumah (WFH) maka semakin parah penyebaran COVID-19. Kemudian 70,8% karyawan juga setuju bahwa mereka akan tertular COVID-19 jika masih bekerja dari kantor (WFO). Namun demikian, 38,6% karyawan melaporkan bahwa mereka akan bisa lebih produktif dan lebih bisa berkonsentrasi jika bekerja dari kantor dibandingkan dari rumah. Selain itu, salah satu motif yang menyebabkan karyawan ingin bekerja dari kantor adalah agar lebih dapat bersosialisasi dengan rekan kerja. Hal ini kemudian dapat menjadi bahan pertimbangan bagi masing-masing perusahaan dalam menentukan kebijakan terkait WFH yang akan diterapkan di perusahaannya dan antisipasi yang bisa diterapkan untuk para karyawannya.

Penulis: Reza Lidia Sari, S.Psi.,M.Si.

Jurnal: Perceived Threat Appraisal of Covid-19 among Indonesian Employees: Response to Work From Home (WFH)