UNAIR NEWS – Universitas Airlangga melalui Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) menyelenggarakan sosialisasi Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW). Direktur Kemahasiswaan UNAIR, Prof Dr M Hadi Subhan SH MH serta Angga Erlando M EC DEV memberikan paparannya kepada mahasiswa di Aula Kahuripan 300, Lantai 3, Kampus MERR-C, pada Senin (19/02/2023).
P2MW hampir serupa dengan program PIMNAS, sama-sama diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. P2MW menjadi salah satu ajang kompetisi nasional untuk kalangan mahasiswa yang berminat pada bisnis. Kepada UNAIR NEWS, Prof Hadi menyebut prestasi UNAIR selalu menjadi salah satu yang terbaik, tak jauh beda dari prestasi di ajang PIMNAS.
“Kegiatan ini rutin setiap tahun dan kita selalu berpartisipasi. Bahkan, prestasi yang diraih selalu menjadi salah satu yang terdepan, seperti halnya dalam ajang PIMNAS,” tutur Prof Hadi.
Kriteria Keikutsertaan Usaha Mahasiswa
Pada pemaparannya, Angga selaku pembicara menyampaikan bahwa terdapat dua kriteria kelompok yang dapat ikut serta P2MW. Yakni, kelompok usaha awal dan kelompok usaha bertumbuh. Yang kemudian, di antara dua kriteria tersebut dapat terdiri dari enam kategori usaha. Yaitu, (1) Makanan & Minuman, (2) Budidaya, (3) Industri Kreatif, Seni & Budaya, (4) Jasa, Perdagangan, & Pariwisata, (5) Manufaktur & Teknologi Terapan, (6) Bisnis Digital.
Angga juga menekankan kepada para mahasiswa bahwa usaha yang dapat diikutsertakan wajib usaha milik pribadi. Artinya, mahasiswa tidak diperkenankan untuk mengikutsertakan usaha milik orang lain. Selain itu, komitmen mahasiswa untuk mengikuti setiap prosesnya menjadi sangat penting. Buku panduan dan ketentuan lebih lanjut lainnya dapat dilihat melalui website resmi Kemendikbud.
“Nanti akan ada pelatihan dan pembinaan bagi kelompok yang lolos seleksi internal, nantinya akan ada tahap pelatihan atau pembinaan yang harus diikuti,” jelasnya.

Tujuan dan Harapan
Sementara itu, Prof Hadi menyampaikan bahwa pelaksanaan sosialisasi P2MW menjadi bagian dari Merdeka Belajar. Yang mana kewirausahaan menjadi salah satu dari sembilan pilar yang ada. Selain itu, penyelenggaraan sosialisasi tersebut menjadi hak bagi mahasiswa untuk mengambil kesempatan dalam program merdeka belajar.
“Pertama, P2MW ini juga merupakan bagian dari MBKM atau merdeka belajar karena di dalam sembilan pilar MBKM. Salah satunya adalah kewirausahaan,” katanya,
“Kedua, tentu ini menjadi hak mahasiswa untuk mengambil trek di Merdeka Belajar. Jadi, kita tentu memfasilitasinya,” sambung Prof Hadi.
Kemudian, Prof Hadi berharap terselenggaranya program tersebut menjadi upaya menumbuhkan jiwa kewirausahaan bagi para mahasiswa. Karir tidak harus bekerja pada orang lain atau suatu perusahaan.
“Siapa tahu setelah selesai masa studinya dapat mengembangkan usahanya, yang kemudian bisa menjadi seorang wirausaha yang memperkerjakan orang lain. Sehingga hal tersebut menjadi sangat mulia karena dapat memberikan lapangan kerja baru,” tuturnya.
Penulis: Syifa Rahmadina
Editor: Feri Fenoria
Baca juga:
Buka Pintu Karir Wirausaha Mahasiswa Lewat ACEC
Melatih Jiwa Wirausaha Mahasiswa Melalui Expo Historiopreneurship