Universitas Airlangga Official Website

Fluktuasi Asimetri Ikan Mas (Cyprinus carpio) di Pusat Pembenihan Ikan Kabat, Banyuwangi, Indonesia

Ikan mas (Cyprinus carpio), yang termasuk dalam lima besar komoditas budidaya perikanan, merupakan protein hewani yang penting dalam sumber makanan manusia di banyak negara berkembang. Banyak program pemuliaan yang dimiliki telah dilakukan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas benih ikan mas agar banyak varietasnya ikan memiliki warna tubuh dan morfologi yang bervariasi. Benih yang berkualitas akan menjamin kelestarian ikan pertanian. Balai Pembenihan Ikan Kabat (berlokasi di Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, Indonesia) merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pangan dan Kelautan Kabupaten Banyuwangi Pemerintah menyediakan benih ikan mas untuk petani di Kecamatan Kabat dan sekitarnya. Penurunan kualitas benih ikan mas telah terjadi di pusat pembenihan ini yang ditandai dengan kelainan benih peningkatan yang menyebabkan rendahnya kelangsungan hidup dan tingkat pertumbuhan. Banyak tempat pembenihan ikan memiliki masalah yang sama menurunnya kualitas benih yang dihasilkan seperti kelainan yang tinggi serta viabilitas dan kelangsungan hidup yang rendah yang disebabkan oleh perkawinan sedarah. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi kuantitatif tingkat asimetri benih ikan mas Fish Hatchery Center (FHC) Kabat sebagai rujukan program pemuliaan. Sebanyak 200 Benih ikan mas dengan panjang total 5-7 cm diperoleh dari FHC Kabat. Yang diamati besaran (FAm) dan bilangan (FAn) bersifat asimetris yang berfluktuasi. Untuk menghitung keduanya; Ciri-ciri meristik bilateral yang diukur adalah jari-jari sirip dada, jari-jari sirip perut, dan skala pada bilangan lineal lateralis. Kami menemukan bahwa ada kejadian asimetris Fluktuasi FHC Kabat dengan FAm dan FAn tertinggi diperoleh pada skala gurat sisi. Hal ini berimplikasi pada perkawinan sedarah yang menyebabkan penurunan produktivitas pembenihan, sehingga dilakukan introduksi diperlukan stok induk dari daerah lain.

FAm dan FAn tertinggi pada sisik gurat sisi juga terjadi pada penelitian sebelumnya pada ikan nila Nil (Oreochromis niloticus) dan kerapu hibrida Cantang (Epinephelus fuscoguttatus & Epinephelus lanceolatus). Di dalam spesies, asimetri berfluktuasi mengacu pada variasi non-arah dari simetri struktur bilateral ideal. Asimetri karakter berpasangan kanan dan kiri telah dikaitkan selama ontogeni dengan genotipe dan variasi lingkungan dan dipandang sebagai bentuk kebisingan dari pembangunan. Energi yang lebih rendah prioritas pertumbuhannya dibandingkan organ berpasangan lainnya menyebabkan besarnya fluktuasi nilai asimetri meristik bilateral fitur pada organ berpasangan. Penelitian ini menunjukkan nilai asimetri berfluktuasi (FAm dan FAn) terjadi pada sisik pada linea lateralis. Hal ini diperkirakan karena banyaknya sisik gurat sisi lebih tinggi dari jumlah jari-jari sirip perut dan sirip dada, sehingga energinya terpakai untuk pengembangan sisik gurat sisi lebih tinggi.

Penulis : Lailatul Lutfiyah, S.Pi., M.Si

Catatan Informasi detail riset ini dapat dilihat pada tulisan di :

https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/1273/1/012007

5th International Conference Fisheries Marine Science Surabaya, 30 Oktober 2022 Indonesia, Lailatul Lutfiyah, Darmawan Setia Budi