Hiperglikemia pada kasus diabetes mellitus tipe 2 dapat menyebabkan terjadinya resistensi insulin dan menyebabkan kerusakan pada jaringan liver dan pankreas. Pada penelitian sebelumnya telah dilaporkan bahwa gejala dan tanda perlemakan liver dan peningkaran jaringan ikat terkait diabetes mellitus tipe 2 dapat ditemukan secara bermakna. Kerusakan lanjut juga dilaporkan pada organ-organ lain termasuk gunjal dan pankreas. Beberapa pasien bahkan memerlukan injeksi insulin secara rutin untuk mengatasi hiperglikemia dan membantu memperbaiki status metabolismenya.
Pada penelitian oleh dosen dari Departemen Anatomi, Histologi dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia, yang bekerja sama dalam program Airlangga Post-doctoral Degree- Airlangga Global Engagement, Universitas Airlangga dengan kandidat dari Department of Antomy and Cell Biology, Faculty of Basic Medical Sciences, Obafemi Awolowo, Ife-Ife, Nigeria telah melakukan penelitian tentang pengaruh pemberian fraksi etil asetat likopen pada kadar gula darah dan jaringan liver serta pankreas hewan coba model diabetes mellitus tipe 2.
Pemberian fraksi etil asetat likopen diharapkan dapat menurunkan kadar gula darah dan membantu mencegah terjadinya kerusakan jaringan liver dan pankreas pada hewan coba model diabetes tersebut. Lama perlakuan adalah 28 hari, dengan 3 jenis dosis fraksi etil asetat likopen yaitu sebesar 20, 40 dan 60 mg/kg berat badan per hari. Sebelumnya hewan coba diberikan diet tinggi lemak untuk mengkondisikan peningkatan berat badan, dan kadar lipid darah, yang jamak terjadi dalam kasus sindroma metabolik. Kelompok kontrol negatif dan satu kelompok lainnya diberikan injeksi insulin harian sebagai pembanding.
Dari hasil penelitian tersebut didapatkan adanya penurunan signifikan pada kadar gula darah kelompok yang mendapatkan terapi fraksi etil asetat likopen dibandingkan kontrol positif, di mana perbedaan paling besar diamati pada kelompok yang mendapatkan dosis fraksi paling besar. Pengamatan pada jaringan liver menunjukkan adanya penurunan pembentukan jaringan ikat, reaksi inflamasi maupun perlemakan pada liver serta penurunan kerusakan jaringan pankreas pada kelompok yang diberikan fraksi etil asetat likopen dibandingkan dengan kelompok kontrol positif.
Hasil yang menggembirakan tersebut sepadan dengan yang diamati pada kelompok yang diberikan injeksi insulin harian. Hal ini memberikan harapan bahwa pemberian fraksi etil asetat likopen dapat menjadi alternatif agen anti hipergilkemia pada kasus -kasus dengan diabetes. Terlebih studi terdahulu melaporkan bahwa banyak pasien diabetes lebih memilih mengkonsumsi obat-obat fitofarmaka apabila dibandingkan dengan obat-obat anti diabetes yang diresepkan oleh dokter, termasuk di kawasan Afrika dan Asia.
Hasil penelitian di atas diharapkan akan dapat memberikan data awal mengenai potensi fraksi etil asetat likopen sebagai agen anti diabetes baru yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah sekaligus melindungi jaringan liver dan pankreas pada penderita diabetes mellitus tipe 2.
Penulis: Prof. Viskasari P. Kalanjati, dr., M.Kes., PA(K)., Ph.D.
Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:
Arayombo B.E, Viskasari K.P, Ofusori D.O, et al. Histological and Histomorphometric Efects of Ethyl Acetate Fraction of Lycopene on the Liver and Pancreas of Experimentally-Induced Diabetic Wistar Rats. Recent Adv Clin Trials. 2024; 4(1); 1-10.
DOI.10.33425/2771-9057.1036