Universitas Airlangga Official Website

Jadi Ketua AUBMO, Galuh Aulia Usung Program Kerja KIPKpreneur

Foto bersama seluruh peserta musyawarah besar AUBMO. (Foto: Istimewa)
Foto bersama seluruh peserta musyawarah besar AUBMO. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Galuh Aulia Zahrah Putri, mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan UNAIR, terpilih sebagai ketua Organisasi Mahasiswa Bidikmisi Universitas Airlangga (AUBMO) 2024/2025 pada Sabtu (16/3/2024). Dalam visi dan misinya, Galuh menyebutkan bahwa ia akan mengutamakan kekeluargaan dan profesionalitas dalam lingkungan AUBMO. Galuh juga mengusulkan beberapa program kerja unggulan, salah satunya yaitu KIPKpreneur.

Menurut Galuh, semestinya sebuah organisasi mampu menjadi rumah yang aman, nyaman, dan profesional bagi anggota. Dengan kondisi demikian, anggota akan memperoleh dukungan dalam lingkungan yang inklusif. Untuk mewujudkan kondisi tersebut, ia mengusung nilai kekeluargaan dan profesionalitas dalam lingkungan AUBMO.

Mahasiswa Program Studi Teknologi Hasil Perikanan tersebut menyebut bahwa menanamkan rasa kekeluargaan akan menciptakan ikatan antar sesama anggota. Penanaman nilai tersebut dilakukan dengan menyelenggarakan kegiatan yang mengedepankan kebersamaan, dengan tetap berpegang pada prinsip profesionalitas.

“Dalam suatu kegiatan, anggota mendapat ilmu, pengetahuan, dan keterampilan, sekaligus bonding juga antar sesama. Jadi, tidak hanya skill yang diperoleh, tetapi bisa lebih dekat dan saling mengenal antar teman,” jelas Galuh.

Salah satu program kerja unggulan usulan Galuh adalah KIPKpreneur yang mendorong inovasi, kreativitas, dan menumbuhkan jiwa wirausaha pada anggota. Melalui KIPKpreneur, AUBMO akan membuat produk untuk diperjualbelikan melalui Kementerian Kewirausahaan. Galuh menyebut akan mengutamakan produk lokal dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. 

Dalam pelaksanaannya, AUBMO terlebih dahulu membentuk tim untuk menganalisis pasar dalam menentukan produk wirausaha. Galuh menuturkan bahwa analisis tersebut penting untuk mengetahui apa yang sedang pasar minati dan butuhkan.

“Nanti akan ada tim tersendiri untuk menganalisis pasar. Kemudian kami akan bekerja sama dengan anggota yang telah berwirausaha, jika produknya sesuai dengan hasil analisis tersebut,” tutur Galuh.

Galuh menambahkan bahwa proses analisis pasar tidak hanya dilakukan sekali pada awal penentuan produk, melainkan secara kontinu mengikuti perkembangan pasar. Dengan demikian, produk yang diperjualbelikan akan bervariasi dan memungkinkan untuk melibatkan semakin banyak anggota wirausaha. Hal tersebut menjadi salah satu langkah nyata AUBMO dalam mendukung anggota secara inklusif.

“Program kerja AUBMO akan selalu mengarah kepada dukungan terhadap anggota. Kami berusaha menjadi responsif terhadap berbagai masalah dan kebutuhan seluruh anggota,” pungkasnya.

Penulis: Elsa Hertria Putri

Editor: Khefti Al Mawalia