Universitas Airlangga Official Website

Mengungkap Tren Kenaikan Suhu Permukaan Tanah di Daratan Taiwan

Memahami fluktuasi suhu permukaan tanah sangat penting dalam penelitian lingkungan untuk memahami kompleksitas perubahan iklim. Penelitian oleh Abdulmana et al (2024) menyelidiki topik penting ini melalui penggunaan pendekatan pemodelan statistik, khususnya three knots cubic spline, para peneliti berupaya memperkirakan perkembangan suhu permukaan tanah di Taiwan dari tahun 2000 hingga 2023.

Taiwan, dengan geografi dan iklimnya yang unik, merupakan contoh yang bagus untuk mempelajari fluktuasi suhu permukaan tanah. Taiwan telah mengalami urbanisasi dan industri yang luar biasa dalam beberapa dekade terakhir, yang berdampak pada variasi suhu permukaan tanah. Oleh karena itu, para pemegang kebijakan dan aktivis lingkungan harus memahami tren suhu permukaan tanah di bidang ini.

Metodologi yang digunakan pada studi ini mengandalkan pemodelan statistik untuk menguraikan interaksi rumit antara variabel-variabel yang berdampak pada suhu permukaan tanah. Penggunaan three knots cubic spline memungkinkan para peneliti untuk menangkap interaksi nonlinier dan variasi dalam suhu permukaan tanah sepanjang waktu. Menggabungkan data dari tahun 2000 hingga 2023, studi ini memberikan gambaran menyeluruh tentang dinamika suhu permukaan tanah, termasuk pola historis dan perkiraan masa depan.

Ilustrasi cuaca di Taiwan (sumber: www.taiwannews.com.tw)

Temuan penelitian ini menjelaskan fluktuasi suhu permukaan tanah secara geografis di Taiwan. Data menunjukkan peningkatan suhu permukaan tanah selama periode penelitian, yang menunjukkan bahwa permukaan pulau secara bertahap memanas. Tren-tren ini sejalan dengan pola perubahan iklim global yang lebih luas, yang menekankan pentingnya mengambil upaya proaktif untuk memitigasi dampaknya.

Studi ini juga mengidentifikasi varians regional dalam suhu permukaan tanah di berbagai wilayah Taiwan. Lokasi pesisir memiliki dinamika suhu yang berbeda dibandingkan daerah pegunungan, hal ini menunjukkan dampak suatu region terhadap pola iklim setempat. Pengetahuan seperti ini sangat berharga ketika mengembangkan strategi adaptasi regional dan mengalokasikan sumber daya untuk meningkatkan ketahanan terhadap perubahan iklim.

Kesimpulan-kesimpulan ini memiliki dampak yang luas di luar perdebatan akademis, yaitu mempengaruhi kebijakan lingkungan dan kesejahteraan sosial. Meningkatnya suhu permukaan tanah dapat meningkatkan penyakit yang berhubungan dengan panas, menurunkan produktivitas pertanian, dan mengurangi jumlah energi yang dibutuhkan untuk sistem pendingin. Untuk mengatasi permasalahan ini diperlukan pendekatan holistik yang mencakup rancangan perkotaan, penggunaan lahan berkelanjutan, dan program ketahanan masyarakat.

Berdasarkan temuan ini, para pengambil keputusan di Taiwan harus memprioritaskan inisiatif adaptasi dan mitigasi iklim. Berinvestasi pada infrastruktur ramah lingkungan, mempromosikan sumber energi terbarukan, dan menerapkan perencanaan kota tahan panas merupakan langkah penting menuju peningkatan ketahanan iklim. Selain itu, kampanye kesadaran masyarakat dan program pendidikan dapat membantu masyarakat menerapkan kebiasaan berkelanjutan dan menurunkan jejak karbon mereka.

Meskipun penelitian ini memberikan informasi berguna mengenai dinamika suhu permukaan tanah di Taiwan, penelitian ini juga menekankan pentingnya penelitian dan pemantauan yang berkelanjutan. Perubahan iklim adalah proses rumit yang didorong oleh berbagai faktor, sehingga memerlukan perbaikan berkelanjutan dalam model perkiraan dan langkah-langkah adaptasi. Kolaborasi antara ilmuwan, pembuat kebijakan, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan perubahan iklim dan generasi mendatang di Bumi.

Singkatnya, studi ini melalui analisis menyeluruh terhadap tren suhu permukaan tanah di Taiwan menggunakan pendekatan pemodelan statistik tingkat lanjut. Temuan-temuan ini menggarisbawahi pentingnya tindakan proaktif untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan memperkuat ketahanan di bidang-bidang sensitif. Saat kita menghadapi kesulitan akibat pemanasan dunia, penelitian seperti ini berfungsi sebagai dasar untuk penentuan langkah strategis yang lebih berkelanjutan.

Penulis: Tofan Agung Eka Prasetya, S.Kep., M.KKK., Ph.D.

Referensi: Abdulmana, S., Prasetya, T. A. E., Garcia-Constantino, M., & Lim, A. (Accepted/In press). Statistical modeling for forecasting land surface temperature increase in Taiwan from 2000 to 2023 using three knots cubic spline. Modeling Earth Systems and Environment. https://doi.org/10.1007/s40808-023-01926-9