Universitas Airlangga Official Website

Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Ephipia Moina melalui Penambahan  Minyak Ikan Lemuru

Benih Ikan (sumber: mekanisasikp)

Moina macrocopa merupakan pakan alami potensial untuk larva ikan karena mengandung protein, lemak, dan karbohidrat yang tinggi. Serta sangat cocok sebagai pakan larva karena ukurannya (500–1000 µm) sesuai dengan bukaan mulut larva ikan. Ephipia M. macrocopa merupakan produk reproduksi seksual berupa sel telur dorman yang dapat disimpan dalam waktu lama dan ditetaskan kapanpun. Ephipia tersebut dapat ditetaskan setiap saat mirip dengan kista Artemia sehingga ketersediaan ephipia M. macrocopa dapat mengoptimalkan M. macrocopa sebagai pakan alami untuk pembudidayaan.

Kualitas dan kuantitas ephipia yang dihasilkan dapat dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas pakannya. Kualitas ephipia ditentukan dari banyaknya ephipia berisi dua telur atau terfertilisasi sempurna. Sedangkan kuantitas ephipia ditentukan dari jumlah ephipia yang dihasilkan oleh M. macrocopa. Pakan yang mengandung EPA, dan DHA dapat meningkatkan kualitas ephipia dan kuantitas. Karena telur dalam ephippia (ephippium) memerlukan konsentrasi EPA, dan DHA yang lebih tinggi dibandingkan telur partenogenesisnya.

Budidaya M. macrocopa  dengan pemberian pakan suspensi dedak menghasilkan ephipia dengan kualitas dan kuantitas yang cukup rendah (360±81 butir/L, hatching rate  20%) karena kandungan omega-3 asam eicosapentaenoate (EPA) dan asam dokos heksanoat (DHA) dalam dedak rendah. Oleh karena itu diperlukan penambahan EPA dan DHA agar dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas ephipia.

Minyak ikan lemuru memiliki kandungan asam lemak omega-3 sebesar 34,9% dari total asam lemak dalam minyak ikan. Ikan lemuru mengandung 9,6% EPA, dan 10,09% DHA. Pemberian minyak ikan lemuru dalam suspensi dedak dapat meningkatkan asam lemak terutama EPA dan DHA, sehingga berpotensi meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi ephipia M. macrocopa.

Perlakuan penelitian terdiri dari kontrol tanpa penambahan minyak ikan lemuru, suspensi dedak ditambah minyak ikan lemuru 1,5 mL, suspensi dedak ditambah minyak ikan lemuru 3 mL, suspensi dedak ditambah minyak ikan lemuru 4,5 mL, dan suspensi dedak ditambah minyak ikan lemuru 6 mL. Dosis perlakuan minyak ikan tersebut sesuai dengan kebutuhan lemak organisme perairan sebesar 10-16%. Kandungan lemak dalam dedak sebesar 10,62%, maka dibutuhkan penambahan lemak 6% dari total lemak.

Moina diadaptasikan dengan pakan suspensi dedak dalam kultur dengan kepadatan 20 ind/L dengan volume air sebanyak 10 L. Anak Moina yang berumur kurang dari 24 jam hasil kultur tersebut selanjutnya menjadi inokulan dalam penelitian ini. Budidaya Moina menggunakan wadah kaca dengan volume air sebanyak 300 ml. Moina dibudidayakan selama 12 hari. Selama masa budidaya dilakukan pergantian wadah setiap dua hari sekali, sedangkan pergantian air dimulai hari kelima hingga hari kesebelas. Selama budidaya wadah diberi aerasi. Pakan diberikan dua kali sehari, masing-masing sebanyak 50% dari konsentrasi harian. Parameter utama yang diamati adalah kualitas dan kuantitas dari ephipia. Kualitas ephipia ditentukan dari banyaknya ephipia berisi dua telur atau terfertilisasi sempurna. Kuantitas ephipia ditentukan dari jumlah ephipia yang dihasilkan oleh M. macrocopa. Pengambilan ephipia dilakukan pada hari ke-3 hingga hari ke-12. 

Penambahan minyak ikan lemuru dalam suspensi dedak dapat meningkatkan  kandungan lemak dalam suspensi dedak karena minyak ikan lemuru mengandung asam lemak ω-3 meliputi EPA sebanyak 8,97% dan DHA sebanyak 6,56%.  Produksi ephipia M. macrocopa dibatasi oleh asam lemak ω-3, EPA dan DHA. Dedak mengandung asam linoleat 6,35-6,85% yang tinggi  tetapi   dengan  kandungan  asam lemak ω-3 yang  rendah. Minyak ikan lemuru mengandung SFA 38,15%, MUFA sebesar 32,18%, dan PUFA sebesar 28,58%, serta memiliki kandungan EPA dan DHA yang tinggi dibandingkan ikan lainnya.  Penelitian ini telah membuktikan bahwa penambahan minyak ikan lemuru dalam suspensi dedak dapat meningkatkan kuantitas ephipia. Konsentrasi optimal minyak ikan lemuru dalam suspensi dedak yang dapat meningkatkan kuantitas ephipia yaitu 6 ml/100 gr dedak dengan produksi ephipia rata-rata sebanyak 425,8 butir/L dengan ephipia berisi telur sebanyak 98% .

Penulis: Dr. A. Shofy Mubarak, S.Pi., M.Si, Ahmad Shofy Mubarak, Wahju Tjahjaningsih

Detail tulisan ini dapat dilihat di: https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/1273/1/012072/pdf