Telah menjadi pengetahuan secara meluas, bahwa latihan endurans merupakan upaya yang mampu memperbaiki kebugaran tubuh. Endurans membuat tubuh mampu bekerja dalam intensitas tertentu yang bisa bertahan selama mungkin. Semakin lama tubuh dapat bekerja dengan baik, semakin tinggi produktivitas dan prestasi diraih. Ternyata, ini berkaitan dengan peningkatan myoglobin.
Dahulu, peningkatan kebugaran tubuh setelah melakukan latihan endurans dianggap terjadi karena peningkatan kadar hemoglobin. Anggapan ini bersandarkan pada hasil penelitian yang banyak membuktikan efek latihan tersebut. Sayangnya, peningkatan kadar hemoglobin hanya terjadi setelah latihan endurans berulang dalam jangka waktu yang lama secara rutin. Saat latihan endurans hanya satu kali (single bout), perbaikan kadar hemoglobin gagal terbukti, meskipun kebugaran tubuh tetap membaik.
Penelitian pada Mencit
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan penyebab perbaikan kebugaran setelah melakukan latihan endurans tunggal. Mencit menjadi hewan uji coba untuk perlakuan latihan endurans tunggal. Mencit lari di atas treadmill yang terus bergerak tanpa sudut kemiringan dalam tiga durasi waktu yang berbeda, yaitu < 12,5 menit, 12,5 – 40 menit, > 40 menit. Setelah menyelesaikan porsi latihan lari, peneliti melakukan analisis mencit terkait kadar laktat, hemoglobin, myoglobin dan interleukin 6.
Analisis terhadap kadar laktat, hemoglobin, myoglobin dan interleukin 6 mencit mengungkap hasil yang mengejutkan. Kadar laktat dan hemoglobin sebagai variabel tradisional, ternyata temuan ini tidak berbeda dengan ketiga kelompok mencit. Kadar interleukin 6 pun juga tidak berbeda hasil temuannya pada ketiga kelompok mencit. Hanya kadar myoglobin yang berbeda bermakna antara ketiga kelompok mencit. Semakin lama latihan lari di atas treadmill dilakukan, semakin tinggi kadar myoglobin di dalam otot mencit.
Alasan berhenti dari melakukan aktivitas fisik selama latihan karena laktat yang tinggi dan hemoglobin yang rendah. Argumentasi ini mendapat sangkalan dari adanya temuan penelitian yang membuktikan bahwa laktat dan hemoglobin bukan penentu kemampuan bekerja selama mungkin. Kadar myoglobin otot yang membedakan kinerja lari mencit di atas treadmill.
Penelitian ini membuka peluang penelitian lanjutan untuk mencari upaya meningkatkan kadar myoglobin otot. Sampai saat ini, intervensi untuk meningkatkan kadar myoglobin belum terdeteksi. Selain itu, kadar myoglobin tidak mudah diperiksa, membutuhkan pengambilan spesimen biopsi otot yang invasive dan menyakitkan.Â
Penulis: Bambang Purwanto
Sumber: Yuliastrid, D., Kusnanik, N.W., Purwanto, B., Noordia, A., Purwoto, S.P., & Pranoto, A. (2023). Single bout of a long-duration running treadmill increases myoglobin but not haemoglobin and interleukin 6 levels in mice (Mus musculus). Comparative Exercise Physiology, 19(4), 353-359. https://doi.org/10.1163/17552559-20220075 Â