Infestasi ektoparasit dilaporkan menyebabkan stres, melemahkan sistem kekebalan tubuh, dan mengganggu sistem pernapasan, yang menyebabkan kematian pada lobster berduri yang dibudidayakan. Banyak petani lobster yang melaporkan adanya infestasi ektoparasit pada lobster berduri yang dibudidayakan di Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Namun, penelitian yang dilakukan untuk mengidentifikasi lobster berduri yang mengandung ektoparasit yang dibudidayakan di Provinsi Nusa Tenggara Barat masih sedikit. Oleh karena itu, dengan menggunakan pendekatan morfologi dan molekuler, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ektoparasit yang menginfestasi lobster berduri (Panulirus homarus Linnaeus, 1758).
Sebanyak 30 ekor lobster berduri dikumpulkan dari petani lobster di Ekas, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Indonesia, dan ektoparasit diamati dan diidentifikasi secara morfologi di bawah mikroskop serta dikonfirmasi menggunakan urutan gen CO1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ektoparasit diidentifikasi secara morfologi sebagai Octolasmis angulata Aurivillius, 1894 dan Octolasmis lowei Darwin, 1852. Demikian pula, berdasarkan urutan mtDNA wilayah COI (panjang ~721 bp), ektoparasit juga disebut O. angulata (kemiripan 95,65%) dan Octolasmis lowei (panjang ~683 bp) dengan kemiripan 98,75%. Hasil ini menunjukkan bahwa ektoparasit telah menjadi salah satu gangguan potensial dalam budidaya lobster; oleh karena itu, strategi pencegahan atau pengobatan harus dikembangkan.
Penulis : Kismiyati
Informasi lebih lengkap dapat ditemukan di link berikut :