Universitas Airlangga Official Website

Kesibukan Bukan Alasan Untuk Tidak Menuntaskan Studi Dengan Baik

Kukuh Leksono Suminaring Aditya, Wisudawan Terbaik S3 Ilmu Hukum
Kukuh Leksono Suminaring Aditya, Wisudawan Terbaik S3 Ilmu Hukum (dok pribadi)

“If you’re not prepared to be wrong, you’ll never come up with something original.” – dr Sir Ken Robinson

UNAIR NEWS – Memiliki jadwal yang padat tidak menjadi penghalang bagi Kukuh Leksono Suminaring Aditya untuk menuntaskan studi dengan baik. Pada gelaran wisuda Universitas Airlangga (UNAIR) periode 243, laki-laki asal Kota Surabaya itu berhasil menyandang gelar wisudawan terbaik S3 Ilmu Hukum karena telah menuntaskan studi doktoral selama 3 tahun. Ia memperoleh indeks prestasi kumulatif (IPK) sempurna 4,00.

Selain menjadi mahasiswa doktoral, ia juga menjabat sebagai faculty ambassador Fakultas Hukum (FH) di bawah naungan Airlangga Global Engagement (AGE), pengajar FH UNAIR, dan sekretaris FH UNAIR. Namun, bukan Kukuh namanya, apabila tidak dapat menumpas segala kesulitan dan tantangan selama studi.

“Menjalankan beberapa posisi saat studi memang tidak mudah. Ditambah, beberapa tanggung jawab harus saya tuntaskan dalam satu waktu. Tergantung bagaimana kita mengatur dan mengatasi segala rintangan yang di hadapan kita,” tekannya.

Tidak menyangkal bahwa Kukuh kerap kali mengalami burnout saat menjalankan studi. Healing menjadi salah satu jurus ampuhnya dalam menumpaskan rasa burnout. Ia menyediakan waktu sesaat untuk reset tenaga dan pikiran agar semangatnya terus membara.

Healing ini tidak harus melakukan perjalanan yang jauh namun bisa dilakukan dengan seefektif mungkin. Hal-hal sederhana juga dapat menjadi healing tersendiri. Hal ini yang mampu recharge energi dan pikirian di kala suntuknya kesibukan kuliah dan pekerjaan,” ungkap Kukuh.

Memaksimalkan waktu luang menjadi kunci keberhasilan Kukuh dalam menuntaskan disertasinya. Ia menceritakan, untuk mengerjakan disertasi ia selalu menyempatkan setiap harinya untuk mengerjakan disertasinya. Baginya, hal ini ampuh untuk meringankan beban dalam mengerjakan disertasinya.

“Saya berusaha mungkin untuk setiap harinya mengerjakan disertasi bahkan pada waktu weekend. Kalau tidak begitu, progres dari disertasi saya akan mandek. Saya pun teringat dengan wejangan dari promotor saya yaitu Prof Hadi Subhan yang mengatakan kesibukan tidak menjadi penghalang untuk lulus tepat waktu,” terang Kukuh.

Pada akhir, ia mengungkapkan untuk mengikuti jejak dari sang ayah sebagai guru besar FH UNAIR. Hal itu juga telah menjadi impiannya sejak duduk dibangku sekolah. Sosok Prof Didik Endro Purwoleksono menjadi role model selama mengenyam pendidikan.

Penulis: Satrio Dwi Naryo

Editor: Yulia Rohmawati

Baca Juga: Wisudawan Terbaik S3 Fakultas Keperawatan Jalani Program Innovation In Caring di Luar Negeri