Universitas Airlangga Official Website

Dukungan Psikologis Kurangi Diskriminasi dan Tingkatkan Retensi Kerja

Ilustrasi Diskriminasi (sumber; kompas)

Mempertahankan Healthcare Professionals’ (HCPs) di tempat kerja sangat penting, terutama selama krisis global seperti pandemi COVID-19. Pandemi ini mengancam retensi HCP dengan sekitar sepertiga perawat berniat keluar karena ketakutan infeksi, stres, dan kondisi kerja buruk. Diskriminasi juga memperburuk situasi ini. Kondisi ini berpotensi mendorong HCP untuk meninggalkan pekerjaan dan/atau profesi mereka, meskipun hubungan antara diskriminasi terhadap HCP dan niat mereka untuk keluar jarang diteliti, terutama di Long Term Care Facilities (LTC). 

Penelitian menunjukkan bahwa persepsi HCP terhadap dukungan psikologis selama pandemi dikaitkan dengan penurunan kelelahan, kecemasan, dan stres. Intervensi seperti promosi emosi positif, peningkatan kualitas tidur, dan efektivitas kerja tim bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi kelelahan serta stres. Dukungan psikologis ini meningkatkan keterlibatan HCP di tempat kerja dan mengurangi tekanan kerja. Studi ini bertujuan memeriksa niat staf LTC untuk tetap bekerja dan hubungannya dengan diskriminasi sosial serta dukungan psikologis selama pandemi COVID-19.

Penelitian ini adalah survei internasional, multi-site, dan cross-sectional. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan bagian dari dataset yang lebih besar untuk menilai respon LTC terhadap pandemi COVID-19. Survei ini dilakukan di fasilitas LTC di 13 negara: Brasil, Mesir, Inggris, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Norwegia, Portugal, Arab Saudi, Korea Selatan, Spanyol, Thailand, dan Turki.

Studi ini menunjukkan bahwa HCP yang mengalami diskriminasi sosial selama pandemi COVID-19 cenderung kurang berniat untuk tetap di tempat kerja mereka. Sebaliknya, HCP yang menerima dukungan psikologis lebih cenderung berniat untuk tetap. Dukungan psikologis dapat memoderasi hubungan antara diskriminasi sosial dan niat untuk tetap. Temuan ini menekankan pentingnya dukungan psikologis dalam mempertahankan HCP selama krisis dan dapat menginformasikan intervensi untuk mempromosikan inklusivitas dan mencegah diskriminasi.

Selain hal tersebut, penelitian ini juga menunjukkan bahwa diskriminasi meningkatkan tuntutan pekerjaan pada HCP, seperti stres emosional dan ketegangan psikologis, serta mengurangi otonomi kerja dan sumber daya psikologis. Teori pertukaran sosial menjelaskan bahwa diskriminasi dapat mengurangi manfaat yang dirasakan HCP dari pekerjaan mereka, seperti rasa dihargai. Teori identitas sosial menambahkan bahwa diskriminasi dapat berdampak negatif pada konsep diri individu yang terhubung dengan keanggotaan kelompok profesional mereka.

Survei internasional terbaru menunjukkan adanya hubungan negatif antara diskriminasi sosial dan niat untuk tetap bekerja di antara HCP di LTC. Penelitian ini juga menyoroti pentingnya dukungan psikologis dalam mengurangi dampak negatif tersebut. Melindungi HCP dari diskriminasi di tingkat negara dan organisasi dapat meningkatkan retensi kerja mereka, terutama dalam situasi krisis kesehatan. Langkah-langkah yang dapat diambil meliputi penerapan undang-undang anti-diskriminasi, kampanye kesadaran, dan penciptaan lingkungan kerja yang mendukung. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami hubungan antara diskriminasi sosial, dukungan psikologis, dan retensi HCP. 

Penulis: Dianis Wulan Sari bekerja sama dengan University of Tokyo 

Link lengkap dapat dilihat di https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0197457224001587

Baca juga: Identifikasi Gaya Hidup dan Pemeriksaan Glukosa Darah Acak di Puskesmas Mulyorejo