Universitas Airlangga Official Website

Pengembangan Instrumen Edukasi Swakelola oleh Perawat untuk Pasien Diabetes

Pengembangan Instrumen Edukasi Swakelola oleh Perawat untuk Pasien Diabetes
Photo by Hermina Hospitals

Manajemen diri adalah salah satu hal yang paling penting dalam menangani pasien dengan Diabetes Mellitus Tipe 2. Namun, perilaku manajemen diri pada pasien masih rendah, seperti tidak mematuhi pola makan, tidak teratur dalam minum obat, dan tidak melakukan olahraga ringan. Salah satu intervensi keperawatan untuk meningkatkan perilaku manajemen diri pada pasien diabetes adalah dengan memberikan edukasi melalui Diabetes Self-Management Education (DSME). Prevalensi diabetes global di antara orang berusia 20-79 tahun pada tahun 2021 diperkirakan mencapai 10,5% (536,6 juta orang). Lalu meningkat menjadi 12,2% (783,2 juta orang) pada tahun 2045.

Menurut data Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2020, Indonesia menempati peringkat ketiga dengan kasus DM tertinggi di kawasan Asia Tenggara (11,3%) dan berada di peringkat ke-7 dari 10 negara dengan jumlah penderita DM tertinggi, yaitu 10,7 juta orang. Rencana dari temuan baru ini adalah pengembangan model manajemen diri berbasis aplikasi digital, Nu-DiMENTION (Nurse-Led Diabetes Mellitus Self-Management Education). Nantinya akan digunakan sebagai intervensi keperawatan berbasis aplikasi digital. Guna meningkatkan perilaku manajemen diri pada pasien DM tipe 2 di Rumah Sakit Islam Surabaya.

Metode

Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan Research and Development (R&D) yang terdiri dari 2 fase. Fase pertama dalam penelitian ini adalah pengembangan Nurse-Led Diabetes Mellitus Self-Management Education (Nu-DiMENTION) dan FGD. FGD diadakan dalam 2 sesi, yang pertama melibatkan 5 peserta (1 koordinator, 2 perawat, 1 spesialis penyakit dalam, 1 ahli gizi, dan 1 fisioterapis) di Ruang Azzara Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya. Sesi kedua melibatkan 15 pasien DM dan keluarga mereka yang dirawat di Ruang Azzara, dengan durasi FGD sekitar 60 menit per sesi. Fase kedua adalah implementasi Nurse-Led Diabetes Mellitus Self-Management Education (Nu-DiMENTION). Untuk meningkatkan pengetahuan dan perubahan perilaku pada pasien DM tipe 2. Penelitian ini dilakukan dari April hingga Juni 2023 di ruang Azzara Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya. Sebanyak 19 instrumen edukasi DM sebelumnya digunakan dan dipilih melalui teknik total sampling.

Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian, Instrumen Edukasi Nu-DiMENTION, yang berbasis web dan menggunakan media audio-visual, telah terbukti valid dan reliabel untuk mendukung perilaku swakelola pada pasien diabetes melitus tipe-2. Instrumen ini dirancang untuk membantu pasien, termasuk mereka yang mengalami gangguan penglihatan. Dengan menyajikan informasi penting seperti konsep diabetes, diet, perawatan kaki, serta latihan fisik seperti tai chi dan senam kaki, yang dapat diakses kapan saja. Pendekatan teori Health Belief Model (HBM) digunakan untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku pasien serta keluarga dalam mencegah komplikasi diabetes. Instrumen ini juga memungkinkan pasien dan keluarga memantau kondisi kesehatan melalui grafik hasil pemeriksaan gula darah. Sehingga, memudahkan pengambilan keputusan terkait kesehatan pasien.

Penulis: Prof. Dr. Nursalam, M.Nurs (Hons)

Link: https://rgsa.openaccesspublications.org/rgsa/article/view/5644

Baca juga: Apa yang Membuat Dokter Spesialis Bertahan di Daerah Terpencil?