Universitas Airlangga Official Website

Pengembangan Mikropartikel Kitosan-Alginat untuk Jeruk Nipis

Pengembangan Mikropartikel Kitosan-Alginat untuk Jeruk Nipis
Jeruk nipis (sumber: HonestDocs)

Banyak penyakit kronis yang terjadi di masyarakat disebabkan oleh radikal bebas yang jika  berlebihan dalam tubuh dapat berkontribusi terhadap stres oksidatif. Oleh karena itu, peran antioksidan dibutuhkan untuk menghambat efek radikal bebas. Antioksidan terbagi menjadi dua, yaitu antioksidan alami yang dapat ditemukan pada tanaman dan antioksidan sintetik. Namun antioksidan sintetik dapat mengakibatkan efek samping seperti meningkatkan karsinogenesis, sehingga antioksidan sintetik telah dibatasi dalam penggunaannya. Oleh karena itu, antioksidan alami diharapkan dapat menjadi alternatif untuk mencegah radikal bebas.

 Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) banyak digunakan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari sebagai tambahan minuman dan makanan. Tanaman ini  banyak mengandung senyawa aktif yang bermanfaat bagi kesehatan. Perasan jeruk nipis dilaporkan mengandung flavonoid dan asam askorbat yang memiliki beberapa bioaktivitas termasuk antioksidan. Selain itu, semua bagian tanaman ini seperti daun, kulit, dan biji, dilaporkan memiliki berbagai metabolit yang memiliki aktivitas antioksidan seperti limonene  pada daun dan kulit C. aurantifolia, flavonoid dan steroid pada  kulit  jeruk nipis, serta flavonoid dan alkaloid dalam biji jeruk nipis. Air  jeruk nipis mengandung asam askorbat (vitamin C) dari 21,8 g/100g sampai 38,9 g/100g, dan jeruk nipis tanpa biji memiliki air jeruk nipis 60-66% yang mengandung asam askorbat 118,2 – 140,8 mg/100g.

Tanaman jeruk nipis banyak dibudidayakan, salah satunya di daerah Ujung Pangkah, Gresik dengan produktivitas sekitar 2-3 ton per bulan. Potensi pengembangan produk untuk peningkatan nilai ekonomi dan nilai manfaat jeruk nipis sangat diperlukan. Serbuk perasan jeruk nipis menunjukkan aktivitas antioksidan yang kuat dengan nilai IC50 sebesar 32.59 mg/mL, sedangkan nilai IC50 asam askorbat menunjukkan 8,57 mg/mL. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa serbuk perasan jeruk nipis/lime juice powder (LJP) berpotensi sebagai antioksidan dengan nilai IC50 yang termasuk kategori antioksidan sangat kuat (< 50 ppm). Pengembangan produk serbuk jeruk nipis dilakukan untuk mengatasi permasalahan stabilitas senyawa asam askorbat dengan pendekatan teknologi mikropartikel. Mikropartikel serbuk jeruk nipis dengan kombinasi polimer kitosan – alginat terbukti dapat menjaga stabilitas efek antioksidan. Mikropartikel kitosan-alginat diketahui dapat menjaga stabilitas LJP selama penyimpanan, sedangkan LJP mengalami penurunan aktivitas ditunjukkan dengan peningkatan IC50 sampai dua kali dari  32,59 mg/mL menjadi 65,53 mg/mL. Oleh karenanya mikropartikel kitosan-alginat sangat menjanjikan untuk dikembangkan sebagai sistem penghantaran bahan antioksidan baik sintetik maupun alam yang akan dapat mendukung bidang kesehatan terkait dengan SDG’s 3 Good Health and Well Being.

Penulis: Prof. Dr. Retno Sari, Dra., M.Sc., Apt.

Link: https://journals.lww.com/japtr/fulltext/2024/15030/enhancing_antioxidant_properties_of_lime_juice.17.aspx

Baca juga: Ancaman Serius Pencemaran Logam Berat di Sungai Pangkajene