Universitas Airlangga Official Website

Potensi Bakteri Simbiotik sebagai Biofertilizer Alami bagi Tanaman Obat Indonesia

Temulawak Sebagai Tanaman Obat Unggulan (Sumber Foto: Sindonews)
Temulawak Sebagai Tanaman Obat Unggulan (Sumber Foto: Sindonews)

Kapulaga Jawa (Amomum compactum) Lempuyang (Zingiber zerumbet) tidak hanya dapat digunakan sebagai bumbu masakan dan rempah, tetapi juga dikenal memiliki khasiat obat yang beragam. Kapulaga Jawa diketahui memiliki khasiat sebagai anti-kanker dan anti-inflamasi, sedangkan lempuyang diketahui memiliki efek antivirus dan antibakteri. Meskipun khasiat obat kedua tanaman tersebut telah banyak dipelajari, komunitas bakteri yang bersimbiosis dengan tanaman ini belum banyak diteliti. Penelitian kami mengungkap bahwa pertumbuhan dari kedua tanaman obat tersebut didukung oleh komunitas bakteri yang hidup di dalam tanaman ini. Penelitian ini mengungkap potensi pemanfaatan bakteri simbiotik tersebut sebagai biofertilizer untuk meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan tanaman, sehingga berkontribusi pada praktik pertanian yang berkelanjutan.

Bakteri pemacu pertumbuhan tanaman adalah mikroorganisme bermanfaat yang hidup di dalam jaringan tanaman. Mereka dapat membentuk hubungan simbiotik dengan tanaman untuk meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tanaman terhadap cekaman lingkungan. Bakteri tersebut melakukan berbagai fungsi, diantaranya seperti memfiksasi nitrogen, melarutkan fosfat, memproduksi hormon pertumbuhan, dan berperan dalam pertahanan terhadap penyakit. Sehingga bakteri-bakteri tersebut dapat berfungsi sebagai biofertilizer dan agen biokontrol alami, yang mempromosikan kesehatan dan produktivitas tanaman.

Tim peneliti dari Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga telah melakukan penelitian untuk mengidentifikasi bakteri bermanfaat yang bersimbiosis dengan kapulaga Jawa dan Lempuyang. Sampel dikumpulkan dari berbagai bagian tanaman, termasuk daun, rimpang, dan tanah di sekitar akar. Melalui berbagai prosedur isolasi dan identifikasi, para peneliti berhasil mengidentifikasi beragam bakteri yang dapat memacu pertumbuhan tanaman, diantaranya adalah Methylobacterium aquaticum, Paenibacillus tyrfis, Priestia megaterium, dan Microbacterium arthrosphaerae dari kapulaga Jawa, serta Enterobacter mori dari Lempuyang.

Setiap jenis bakteri berkontribusi secara unik terhadap pertumbuhan dan kesehatan tanaman. Bakteri seperti Priestia megaterium menunjukkan kemampuan pelarut fosfat yang kuat, sehingga meningkatkan ketersediaan nutrisi penting ini bagi tanaman. Selain itu, Paenibacillus tyrfis menunjukkan kemapuan dalam fiksasi nitrogen, mengubah nitrogen di udara menjadi bentuk yang dapat digunakan oleh tanaman untuk pertumbuhan. Beberapa bakteri menunjukkan aktivitas anti penyakit yang tinggi. Sebagai contoh, Methylobacterium aquaticum dan Paenibacillus tyrfis menunjukkan kemampuan untuk menghambat bakteri penyebab penyakit Xanthomonas campestris.

Identifikasi berbagai bakteri tersebut berpotensi mendukung usaha pertanian yang berkelajutan. Dengan memanfaatkan berbagai bakteri tersebut sebagai biofertilizer petani dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan pestisida. Penggunaan berbagai bakteri tersebut sebagai biofertilizer biokontrol dapat meningkatkan hasil panen, memperbaiki kesehatan tanaman, dan berkontribusi positif pada pelestarian ekosistem pertanian. 

Oleh: Anjar Tri Wibowo M.Sc., Ph.D Dosen Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga

Isolation and characterization of plant growth-promoting bacteria from medicinal plants Java cardamom (Amomum compactum) and bitter ginger (Zingiber zerumbet)