Universitas Airlangga Official Website

Profil Siswa Militer dengan Superficial Fungal Foot Infections

Profil Siswa Militer dengan Superficial Fungal Foot Infections
Photo by TNI Indonesia

Superficial fungal foot infections  merupakan kelompok infeksi yang disebabkan oleh dermatofit, Candida spp., dan mold. Insidensi kasus terjadinya superficial fungal foot infections di sebuah studi yang dilakukan pada siswa angkatan laut di negara Thailand melaoporkan dari total 788 siswa angkatan laut, sebanyak 57 siswa menderita superficial fungal foot infections (7,2%). Insidensi penyebab terjadinya superficial fungal foot infections yang paling banyak disebabkan oleh dermatofit dan Candida spp. Tricophyton rubrum merupakan penyebab paling utama dari superficial fungal foot infections. Kasus tinea pedis pada tentara diungkapkan cukup banyak di berbagai literatur. Hal ini dilaporkan pada penelitian yang dilakukan pada tentara pasukan khusus negara Israel. Berdasarkan penelitian ini dilaporkan bahwa kasus tinea pedis pada tentara Israel mencapai 27,3% dari 223 tentara yang melakukan pemeriksaan di rumah sakit.

Penyebab superficial fungal foot infections yang lain adalah Candida spp. Penyebab tersering infeksi kandida adalah C. albicans. Selain Candida spp., mold juga menjadi penyebab dari terjadinya superficial fungal foot infections. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil dan faktor risiko superficial fungal foot infections pada siswa tentara. Terdapat 194 siswa tentara sebagai populasi. Kriteria inklusi penelitian ini adalah siswa tentara yang memiliki lesi pada kaki. Hasil penelitian yang didapatkan pada studi ini adalah sebanyak 97 siswa (50%) dari 194 siswa tentara dieksklusi dari penelitian ini. Mayoritas siswa yang mengikuti penelitian ini adalah laki-laki dengan jumlah 88 siswa (90,7%). Rata-rata usia siswa tentara adalah 17-25 tahun dengan jumlah sebanyak 94 siswa (96,9%). Faktor risiko superficial fungal foot infections dinilai dengan menggunakan kuisioner. Hasil menyatakan bahwa 16 siswa (16,5%) memiliki personal hygiene yang buruk dan sebanyak 81 siswa (83,5%) memiliki personal hygiene yang baik.

Frekuensi tinggi pemakaian sepatu pada siswa tingkat bintara didapatkan sebanyak 72 siswa (74,2%). Penghitungan aktivitas fisik dihitung dengan menggunakan skor IPAQ (International Physical Activity Questionaires). Kesimpulannya adalah seluruh siswa tingkat bintara memiliki aktivitas yang tinggi setiap minggunya. Berdasarkan pemeriksaan, seluruh siswa bintara yang menjadi sampel penelitian sejumlah 97 siswa didapatkan lesi skuama (100%), sedangkan lesi eritema tampak pada 33 siswa bintara (34%). Sebanyak 77 siswa bintara (79,3%) terdapat lesi pada area plantar pedis dan area interdigital. Siswa bintara yang memiliki keluhan pada area plantar pedis saja sebanyak 10 siswa (10,3%). Siswa bintara yang lain memiliki keluhan pada area plantar pedis, dorsum pedis, dan interdigital pedis sebanyak 10 siswa (10,3%). Skor AFSS minimal didapatkan sebanyak 2 siswa (2,1%), sedangkan skor AFSS ringan didapatkan sebanyak 30 siswa (30,9%). Skor AFSS sedang didapatkan sebanyak 43 siswa (44,3%), dan skor AFSS berat didapatkan sebanyak 22 siswa (22,7%). Hasil pemeriksaan positif KOH 20% dan kultur ditemukan pada 30/97 siswa (30,7%). Hasil pemeriksaan KOH negatif dan kultur positif didapatkan sebanyak 27/97 siswa (27,8%). Hasil KOH positif dan kultur negative didapatkan sebanyak 9/97 siswa (9,3%). Hasil kedua pemeriksaan negatif didapatkan sebanyak 31/97 siswa (31,9%). Mold didapatkan paling banyak dalam studi ini. Aspergillus spp. merupakan jenis penyebab mold paling banyak dalam studi ini, yaitu sekitar 16 siswa (41,1%).

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah rata-rata siswa militer memiliki personal hygiene yang baik dan mereka menggunakan sepatu lebih dari 8 jam secara rutin. Siswa militer juga memiliki kegiatan fisik yang padat setiap hari, dan mold mmerupakan penyebab terbanyak dari superficial fungal foot infections dalam studi ini.

Penulis : Evy Ervianti,dr.,Sp.DVE,Subsp.DT

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di: https://e-journal.unair.ac.id/BIKK

Baca juga: Koneksi Militer, Tata Kelola Perusahaan dan Penghindaran Pajak Perusahaan