Universitas Airlangga Official Website

Analisis Kurkumin terhadap Proliferasi, Apoptosis dan Diferensiasi Hepatosit Tikus Balb/C

Analisis Kurkumin terhadap Proliferasi, Apoptosis dan Diferensiasi Hepatosit Tikus Balb/C
Photo by skor.id

Diketahui bahwa pada proliferasi, apoptosis, dan diferensiasi hepatosit Tikus Balb/C yang terpapar benzapyrene terdapat efek kurkumin yang cukup berpengaruh. Untuk itu penelitian ini disusun untuk menjabarkan hal tersebut. Guna mendapatkan hasil yang valid, maka penelitin menggunakan pencarian literatur yang dilakukan secara sistematis melalui database PubMed, NCBI, dan Google Scholar menggunakan kata kunci, “Kurkumin, Proliferasi, Apoptosis dan Diferensiasi Hepatosit Tikus Balb/C, Benzapyrene”. Penelitian kemudian menunjukkan bahwa kehadiran kurkumin pada proliferasi, apoptosis, dan diferensiasi hepatosit Tikus Balb/C yang terpapar benzapyrene dapat mengurangi indeks proliferasi hepatosit pada hewan percobaan yang terpapar BaP dan meningkatkan indeks apoptosis hepatosit pada hewan percobaan yang terpapar BaP. Ini tentu dapat mengurangi rasio N/C hepatosit pada hewan percobaan yang terpapar BaP.

Teori yang dikemukakan oleh beberapa peneliti turut mengemukakan bahwa penghambatan AP-1 dan NF-kB juga menyebabkan penghambatan aktivitas enzim iNOS dan penghambatan transkripsi gen dan aktivitas enzim COX-2. Kemudian 9,13 kurkumin juga berperan dalam menghambat ekspresi onkoprotein k-catenin, komponen dari adheren junction pada sel epitel usus dan berperan penting dalam komunikasi antar sel dan migrasi sel.

11 Kurkumin juga menyebabkan penghambatan berbagai protein lain yang terlibat dalam proliferasi, termasuk Protein Kinase C (PKC), PCNA, p21, CDC2, dan reseptor faktor pertumbuhan epidermal (EGFR) Tirosin Kinase (termasuk p185neu). Penghambatan PKC dan protein tirosin kinase menyebabkan penghambatan aktivasi transkripsi Early Growth Response Gene Product (Egr-1). 3,9,12 Kurkumin menyebabkan peningkatan apoptosis dengan berbagai cara, termasuk dengan meningkatkan pembentukan spesies oksigen reaktif, terutama radikal hidroksil, seperti yang dijelaskan sebelumnya. 18 Stres oksidatif akibat ROS yang terbentuk kemudian menyebabkan pelepasan sitokrom c dari mitokondria, yang kemudian menyebabkan aktivasi pro-kaspase 3 dan fragmentasi DNA. Dengan demikian pemberian kurkumin pada makanan selama periode inisiasi dan pasca-inisiasi dapat menghambat peningkatan ekspresi PCNA, meningkatkan apoptosis, dan memperbaiki pola diferensiasi hepatosit yang terpapar benzopyrene dan kurkumin.

Penulis: Dr. Maslichah Mafruchati M.Si.,drh

Link: https://www.rmj.org.pk/fulltext/27-1673598323.pdf?1725346722

Baca juga: Potensi Kurkumin Setelah Latihan Intensitas Tinggi