Universitas Airlangga Official Website

Pengembangan Perancah Tulang Berbasis Polikaprolakton dan Hidroksiapatit

Pengembangan Perancah Tulang Berbasis Polikaprolakton dan Hidroksiapatit
Photo by ankaravetrium

Seiring dengan kemajuan teknologi di bidang kedokteran hewan, dewasa ini pada aplikasi klinik sehari-hari, perkembangan teknik dibidang bedah veteriner juga semakin maju tak terkecuali dengan bedah tulang hewan atau ortopedik veteriner. Banyaknya kasus kecelakaan pada hewan yang menyebabkan kerusakan yang parah pada system musculoskeletal hewan termasuk tulang memerlukan intervensi bedah ortopedi yang serius. Beberapa kasus ortopedi sulit yang tidak lagi memungkinkan tulang untuk diambungkan kembali secara alamiah kini menjadi tantangan tersendiri. Pada pasien manusia, intervensi semacam ini sudah bukan lagi menjadi hambatan karena perancah tulaang sebagai pengganti jaringan yang hilang sudah banyak dikembangkan baik yang berasal dari bahan alamiah maupun sintesis.

Pengembangan perancah tulang yang dikembangkan untuk aplikasi pada bidang kedokteran hewan memerlukan pendekatan rekayasa jaringan tulang (bone tissue engineering). Dua hal penting dalam konsep rekayasa jaringan tulang meliputi pengembangan perancah tulang buatan dan penggunaan sel punca. Pemilihan material sebagai bahan dasar perancah tulang sangatlah fundamental. Beberapa aspek yang harus dipenuhi bagi bahan dasar perancah adalah dia harus memiliki daya biokompatabilitas, biodegradabilitas dan daya osteoinduksi yang baik. Polikaprolakton yang merupakan polimer sintesis telah banyak digunakan sebagai bahan dasar penyusun perancah tulang. Meskipun penggunaan polikaprolakton telah banyak diteliti, beberapa kekurangan dari penggunaan material ini adalah daya hidropobisitas nya yang sangat tinggi senhinga mempersulit perlekatan dan proliferasi sel punca. Penambahan hidroksi apatit pada perancah tulang berbasis polikaprolakton diharapkan mampu menanggulangi permasalah sebelumnya.

Berdasarkan dari hasil studi yang telah dilakukan, perancah tulang berbasis polikaprolakton dan hidroksiapatit memiliki daya kompatabilitas yang tinggi pada sel mesenkimal anjing. Selain itu perancah tulang ini juga bisa menjadi tautan bagi sel mesenkimal anjing untuk bisa berdiferensiasi menjadi sel osteosit. Temuan awal dari studi ini diharapkan dapat menjadi landasan untuk aplikasi klinik pada bidang kedokteran hewan yang memerlukan intervensi tinggi pada kasus-kasus bedah tulang.

Penulis: Suryo Kuncorojakti, drh., M.Vet.

Link: https://scholar.unair.ac.id/en/publications/osteogenic-potentials-in-canine-mesenchymal-stem-cells-unraveling

Baca juga: Wawasan Baru tentang Perancah Berbasis Hidroksiapatit dan Bakteri Nanoselulosa untuk Rekayasa Jaringan Gigi