Universitas Airlangga Official Website

AIIOC Gelar Workshop Tingkatkan Komunikasi Ilmiah Para Jurnalis

Suasana diskusi dalam workshop Science Communication for Planetary Health (SciCOPH) (Foto: PKIP UNAIR)
Suasana diskusi dalam workshop Science Communication for Planetary Health (SciCOPH) (Foto: PKIP UNAIR)

UNAIR NEWS Airlangga Institute of Indian Ocean Crossroads (AIIOC) mengadakan workshop bertema “Science Communication for Planetary Health” pada Kamis hingga Jumat (7-8/11/2024). Kegiatan yang berlangsung di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Kampus MERR-C Universitas Airlangga (UNAIR) ini melibatkan jurnalis dan akademisi sebagai peserta pelatihan

Acara ini terselenggara berkat kolaborasi AIIOC dengan beberapa institusi internasional. Termasuk Australia-Indonesian Institute; University of Sydney-Sydney Southeast Asia Centre; dan Society of Indonesian Science Journalists. Pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan jurnalis dalam mengkomunikasikan informasi ilmiah kepada publik. Sehingga masyarakat dapat dengan mudah menerima informasi yang tersampaikan.

“Kegiatan ini memberikan para jurnalis pelatihan bagaimana membuat sebuah produk jurnalisme menjadi lebih kuat secara sains. Tapi di sisi lain juga mampu menyampaikan kepada masyarakat dengan efektif,” terang Direktur AIIOC Lina Puryanti SS M Hum PhD. 

AIIOC merupakan lembaga interdisipliner yang bekerja sama antarfakultas di UNAIR. AIIOC hadir dengan filosofi knowledge production yang melibatkan kolaborasi antara universitas dan masyarakat. Kolaborasi ini, menurut Lina, berguna untuk membangun jembatan komunikasi yang lebih baik antara universitas dan pers.

“Istilahnya, jurnalis memiliki pemahaman yang luas dengan detail lebih sedikit. Sementara kami para akademisi memahami detail secara mendalam tapi cakupannya sempit. Kita mencoba melakukan semacam bridging dalam konteks transfer pengetahuan kepada masyarakat melalui media,” ujar Lina.

Direktur AIIOC Lina Puryanti SS M Hum PhD dalam workhsop SciCOPH (Foto: PKIP UNAIR)
Direktur AIIOC Lina Puryanti SS M Hum PhD dalam workhsop SciCOPH (Foto: PKIP UNAIR)

Lina menegaskan bahwa pelatihan yang diberikan kepada para jurnalis bukan untuk meragukan profesionalisme. Tetapi untuk memberikan tambahan wawasan cara menyusun produk jurnalistik secara ilmiah. “Pelatihan ini menghasilkan para jurnalis yang dilatih dengan lebih baik dalam menyampaikan informasi ilmiah. Bukan berarti mereka jurnalis yang kurang berpengalaman,” imbuhnya.

Jurnalisme Sains

Selain para jurnalis, pelatihan ini juga menghadirkan sejumlah akademisi dan pakar komunikasi sains. Selama pelatihan, peserta akan mendalami pemahaman tentang kesehatan planet dan tantangan etika yang berkaitan dengan data terbuka di bidang kesehatan dan lingkungan Indonesia. Sesi-sesi pelatihan menggabungkan analisis lintas disiplin dari Sejarah, Antropologi, Sosiologi, Ekonomi Politik, Kesehatan Masyarakat, Sains dan Teknologi. 

Dengan adanya pelatihan ini, harapannya para jurnalis bisa menjadi perpanjangan tangan universitas dalam menyampaikan informasi ilmiah yang relevan. Kegiatan ini adalah langkah nyata AIIOC dan UNAIR dalam mendukung keterbukaan informasi. Sekaligus mempererat ikatan antara dunia akademik dan pers. 

Workshop ini tidak hanya memberikan tambahan wawasan bagi para jurnalis, tetapi juga mempertegas komitmen AIIOC untuk terus berkolaborasi dalam mempromosikan ilmu pengetahuan yang lebih inklusif. “Jadi, ini kerja sama yang sangat baik saya kira. Antara AIIOC dengan berbagai lembaga internasional dan pers,” tutup Lina.

Penulis: Anggun Latifatunisa

Editor: Yulia Rohmawati