Universitas Airlangga Official Website

Kemoprevensi Kanker Payudara

Kemoprevensi Kanker Payudara
Sumber: Dinkes Banjarmasin

Salah satu penyakit yang paling mematikan di dunia adalah kanker. Sebuah badan riset internasional yang khusus meneliti tentang kanker merilis data bahwa pada tahun 2022, terdapat 19.976.499 kasus kanker di seluruh dunia, dengan 9.743.832 kematian. Sementara di Indonesia, pada tahun yang sama terdapat 408.661 kasus kanker baru dan 242.988 kematian. Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang paling umum.

Stres oksidatif merupakan salah satu penyebab kanker. Stres oksidatif sendiri disebabkan oleh ketidakseimbangan antara pembentukan dan penumpukan spesies oksigen reaktif (ROS) dalam jaringan dan sel serta berkurangnya kapasitas sistem biologis untuk menghilangkannya. Tubuh memiliki sistem antioksidan bawaan (endogen) yang meliputi superoksida dismutase (SOD), glutathione (GSH), dan katalase (CAT), yang membantu dalam mencegah atau menurunkan ROS. Meningkatnya kadar ROS intraseluler dapat disebabkan oleh kerusakan atau penurunan antioksidan endogen. Dalam keadaan demikian, sel kanker akan dapat berkembang biak lebih cepat. Selain antioksidan endogen, antioksidan eksogen (yang didatangkan dari luar tuvbuh, seperti flavonoid, fenolik, dll.) juga dapat secara tidak langsung meningkatkan ekspresi gen antioksidan endogen sehingga meningkatkan kadar antioksidan endogen.

Berdasarkan referensi, bahan makanan alami seperti jahe memiliki sifat anti-inflamasi dan anti-karsinogenik. Zat bioaktif seperti senyawa fenolik dan terpenoid banyak terdapat dalam jahe. Zingiber officinale Roscoe, atau jahe merah, adalah tanaman yang sering digunakan sebagai komponen dalam pengobatan konvensional. Khasiat antikanker jahe telah banyak dipelajari dan dipublikasikan secara luas. Beberapa literatur menyebutkan keunggulan jahe dalam membantu mengatasi persoalan kanker, antara lain : bubuk jahe kering dapat menghambat pertumbuhan denokarsinoma lambung dan sel kanker kolorektal. Ekstrak jahe secara signifikan juga mengurangi peningkatan ekspresi NF-κB dan TNF-α pada tikus yang menderita kanker hati. Jahe juga menunjukkan efek antiinflamasi dan antikanker dengan menghambat TNF-α proinflamasi dan menonaktifkan NF-ĸB.11 Ekspresi gen yang meningkatkan ekspresi caspase-9 dan menyebabkan sel kanker kolorektal HT-29 mengalami apoptosis, juga ditingkatkan oleh ekstrak jahe.

Sebagian besar obat herbal memiliki hasil yang menjanjikan dalam percobaan secara in vitro, namun oleh karena kelarutannya yang terbatas dan efeknya yang tidak spesifik membuat hasil uji secara in vivo menjadi tidak memuaskan. Dengan demikian, penggunaan herbal untuk pengobatan biasanya memerlukan waktu yang lama. Saat ini banyak penelitian dilakukan dalam menciptakan metode baru agar pengobatan herbal dapat memberikan hasil yang memuaskan. Menciptakan sistem penghantaran obat (DDS) berbasis nanoteknologi dapat mengurangi kekurangan yang terdapat pada produk herbal. Manfaat DDS berbasis nanoteknologi adalah dapat mengurangi dosis yang dibutuhkan sekaligus meningkatkan kelarutan, selektivitas, khasiat, dan keamanan obat herbal serta mengantarkannya ke organ yang dituju. Lebih jauh lagi, dengan menggunakan metode ini, dampak terapeutik dari pengobatan herbal dapat ditingkatkan dan toksisitasnya dapat dikurangi. Salah satu teknologi nano yang banyak dimanfaatkan adalah nanoenkapsulasi.

Z. officinale Roscoe. merupakan tanaman yang kaya akan manfaat, dengan salah satu komponen utamanya adalah [6]-gingerol. Proses nanoenkapsulasi Z. officinale Roscoe. dengan κ-karagenan (Zo-NPs) dapat meningkatkan aktivitas kemopreventif terhadap kanker payudara pada mencit Mus musculus Balb/c betina yang diinduksi dengan benzo[α]pyrene. Selain mencegah kerusakan jaringan payudara, Zo-NPs juga meningkatkan kadar SOD, GSH dan CAT dalam serum darah dan juga penurunan kadar TNF-α yang cukup drastis. Hal ini menunjukkan potensi yang baik dari nanoenkapsulasi ekstrak Z. officinale Roscoe dan di masa yang akan datang dapat dikembangkan sebagai suplemen kemopreventif kanker payudara.

Penulis : Prof. Dr. Alfinda Novi Kristanti, DEA

Link: : https://www.dovepress.com/article/download/96902

https://doi.org/10.2147/IJN.S474611

Baca juga: Potensi Nanodiamond-Quercetin dalam Mengatasi Kanker Kolon