Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk usia remaja (15-19 tahun) di Indonesia pada Februari 2022 sekitar 22,1 juta jiwa. Jumlah tersebut tentu akan muncul berbagai masalah pada perkembangan remaja, salah satunya adalah banyaknya remaja yang melakukan perilaku berisiko yaitu merokok. Saat ini remaja semakin mudah mengakses informasi yang dapat memunculkan berbagai permasalahan dalam perkembangan remaja yang kompleks dan sulit untuk dipecahkan. Salah satu masalah utama yang muncul saat ini adalah banyaknya remaja yang melakukan perilaku berisiko, terutama perilaku yang berisiko terhadap kesehatan. Perilaku berisiko didefinisikan sebagai perilaku yang meningkatkan kemungkinan efek kesehatan yang merugikan. Oleh karena itu diperlukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara efikasi diri dengan perilaku pencegahan merokok pada remaja di SMA Negeri 1 Taman Kabupaten Sidoarjo.
Metode penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 1 Taman kelas 10 dan 11. Sampel penelitian ditentukan dengan metode simple random sampling sehingga didapatkan sampel sebanyak 90 responden. Dalam pengambilan data, peneliti membagikan kuesioner kepada responden. Penelitian ini menggunakan analisa statistik Uji Chi-Square dengan tingkat kemaknaan <0,05 diperoleh nilai p-value 0,001. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara efikasi diri dengan perilaku pencegahan merokok, yang berarti bahwa semakin tingginya efikasi diri maka semakin meningkat pula perilaku pencegahan merokok yang dilakukan oleh siswa SMA Negeri 1 Taman. Oleh karena itu perlu adanya intervensi yang fokus pada peningkatan efikasi diri remaja, seperti life skill education, kemampuan asertif.
Penulis: Muthmainnah, S.KM., M.Kes.
Link: https://www.jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/MPPKI/article/view/3168
Baca juga: Perilaku Merokok Pada Pasien Stemi