Universitas Airlangga Official Website

Budaya Keselamatan dalam Penanganan Kecelakaan Industri Besar

Budaya Keselamatan dalam Penanganan Kecelakaan Industri Besar
Sumber: Kompas

Kecelakaan pada sektor industri tetap menjadi perhatian utama bagi dunia bisnis karena mrmiliki risiko signifikan terhadap manusia, lingkungan, dan ekonomi. Kecelakaan industri mencakup berbagai sektor, termasuk kimia, konstruksi, minyak dan gas, manufaktur, serta pertambangan, yang telah mrnimbulkan banyak peristiwa bencana. Oleh karena itu, banyak organisasi memprioritaskan pembentukan budaya keselamatan untuk mengurangi risiko ini. Penelitian menunjukkan bahwa fokus pada penyebab kecelakaan daripada gejalanya menghasilkan strategi pencegahan yang lebih efektif.

Konsep budaya keselamatan mendapatkan perhatian dengan berbagai model yang diusulkan untuk meningkatkan praktik keselamatan organisasi. Momen penting dalam evolusi budaya keselamatan terjadi pada bencana nuklir Chernobyl tahun 1986, ketika Dewan Penasehat Keamanan Nuklir Internasional memperkenalkan konsep ini dalam laporan mereka, menekankan peran pentingnya dalam pencegahan kecelakaan. Pentingnya budaya keselamatan semakin disoroti dengan catatan bahwa pendekatan ini lebih efektif dibandingkan hanya mengandalkan kontrol teknis atau proses administratif. Budaya keselamatan berfokus pada elemen tidak berwujud seperti keyakinan bersama, nilai-nilai, dan sikap yang secara kolektif mendukung operasi yang aman, membantu organisasi mengurangi kecelakaan.

Untuk mendapatkan pandangan dan pemahaman yang lebih baik mengenai hal ini, sebuah tinjauan literatur sistematis (Systematic Literature Review/SLR) dilakukan berdasarkan artikel yang diterbitkan mulai tahun 2017 hingga 2021 untuk mengeksplorasi peran budaya keselamatan dalam mengelola keselamatan industri di enam sektor utama. Tinjauan ini menganalisis 34 publikasi dari 18 negara, mengungkapkan wawasan penting tentang dampak budaya keselamatan terhadap pengurangan kecelakaan.

Tinjauan ini mengidentifikasi dua tema utama: pentingnya budaya keselamatan dalam manajemen dan peran budaya keselamatan dalam kinerja karyawan. Sebagian besar penelitian menekankan pentingnya budaya keselamatan dalam meningkatkan pelatihan keselamatan, komitmen kepemimpinan, komunikasi, dan manajemen keselamatan proses. Temuan penting lainnya adalah bahwa peningkatan budaya keselamatan secara langsung berkorelasi dengan peningkatan pelatihan keselamatan dan manajemen keselamatan proses yang lebih baik.

Pada sektor-sektor seperti manufaktur dan minyak dan gas, di mana kecelakaan sering kali disebabkan oleh komunikasi yang buruk, kepemimpinan yang tidak memadai, atau kurangnya sistem keselamatan yang memadai, pembentukan budaya keselamatan yang kuat terbukti dapat mengurangi kecelakaan. Selain itu, mendorong budaya yang memprioritaskan keselamatan di semua tingkat, mulai dari manajemen hingga karyawan, membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan industri.

Sebagai kesimpulan, budaya keselamatan merupakan faktor krusial dalam mengelola kecelakaan industri, dengan pengaruhnya meluas ke berbagai sektor. Organisasi yang berinvestasi dalam membangun budaya keselamatan yang kuat lebih mampu mencegah kecelakaan, meningkatkan kinerja karyawan, dan memastikan keselamatan operasional jangka panjang.

oleh AZIZAN RAMLI and TOFAN AGUNG EKA PRASETYA

Ismail, S. N., Ramli, A., & Prasetya, T. A. E. (2024). The Important Role of Safety Culture in the Management of Major Industrial Accidents. Indonesian Journal of Occupational Safety and Health, 13(2), 252-260. https://doi.org/10.20473/ijosh.v13i2.2024.252-260

Baca juga: Eksplorasi Pengalaman dan Hambatan Tenaga Kesehatan dalam Mengungkapkan Insiden Keselamatan Pasien