Universitas Airlangga Official Website

Literasi Kesehatan, Stres Diabetes, dan Kepatuhan Diet pada Pasien Diabetes Mellitus

Literasi Kesehatan, Stres Diabetes, dan Kepatuhan Diet pada Pasien Diabetes Mellitus
Sumber: ASTRO

Diabetes Mellitus (DM) merupakan kondisi kronis dimana terjadi kenaikan kadar glukosa dalam darah dimana 1 dari 2 orang penyandang diabetes masih belum menyadari bahwa dirinya terkena diabetes. DM akan tidak dapat dikendalikan apabila penderita tidak melakukan kontrol secara rutin dan akan menimbulkan komplikasi yang dapat membahayakan kesehatan tubuh. Sebanyak duapertiga penderita DM di Indonesia tidak mengetahui bahwa dirinya menderita diabetes dan cenderung sudah dengan komplikasi menyebabkan penderita diabetes terlambat untuk mengakses layanan kesehatan. Penanganan yang tepat, terutama melalui kepatuhan terhadap diet, menjadi tantangan besar bagi banyak pasien DM. Studi ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara literasi kesehatan, stres terkait diabetes, dan kepatuhan diet pada pasien DM.

Menurut International Diabetes Federation (IDF), pada 2019 terdapat 463 juta orang di dunia yang menderita diabetes mellitus. Di Indonesia, pada 2021 tercatat 19,5 juta penderita DM, dengan Jawa Timur mencatatkan 867.257 kasus, dan Sidoarjo 75.909 kasus. Diet yang teratur adalah salah satu terapi utama untuk pasien DM, namun kepatuhan terhadap prinsip diet sering kali menjadi masalah besar. Dalam sebuah penelitian di Amerika Serikat, hanya 40-50% pasien diabetes tipe 2 yang patuh pada diet yang dianjurkan.

Penelitian ini melibatkan 104 pasien DM di wilayah Puskesmas Sidoarjo, dengan kriteria usia antara 18 hingga 65 tahun dan telah menderita DM lebih dari 6 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat literasi kesehatan berhubungan positif dengan kepatuhan diet (p<0.001, r=0.489), sementara stres diabetes memiliki hubungan negatif dengan kepatuhan diet (p<0.001, r=-0.355). Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik literasi kesehatan, semakin tinggi kepatuhan diet pasien, dan semakin rendah stres yang mereka rasakan terkait diabetes, semakin baik pula kepatuhan mereka terhadap diet yang dianjurkan.

Literasi kesehatan, yang mengacu pada kemampuan seseorang untuk mengakses, memahami, dan menggunakan informasi kesehatan, berperan penting dalam manajemen diabetes. Pasien dengan literasi kesehatan yang lebih baik cenderung lebih mampu mengikuti diet dan pengobatan yang dianjurkan. Sebaliknya, pasien dengan literasi kesehatan rendah sering kesulitan memahami pentingnya diet dalam pengendalian gula darah mereka.

Selain itu, penelitian ini juga mengungkapkan bahwa stres diabetes, terutama beban emosional seperti rasa takut dan kecemasan, dapat mengurangi motivasi pasien untuk menjalani diet dengan disiplin. Stres ini seringkali timbul akibat kesulitan menerima diagnosis diabetes dan menyesuaikan diri dengan kebiasaan diet yang lebih terbatas. Oleh karena itu, dukungan dari tenaga kesehatan dan keluarga sangat penting untuk membantu mengurangi stres dan meningkatkan kepatuhan diet pasien.

Penelitian ini juga menemukan bahwa faktor demografis, seperti tingkat pendidikan dan usia, mempengaruhi literasi kesehatan dan kepatuhan diet. Pasien yang lebih terdidik dan lebih muda cenderung memiliki literasi kesehatan yang lebih baik dan lebih patuh pada diet yang dianjurkan. Sementara itu, pasien yang lebih tua sering menghadapi kesulitan dalam memahami informasi kesehatan yang lebih kompleks, seperti angka dan grafik yang berkaitan dengan diabetes.

Berdasarkan temuan ini, penting bagi pasien diabetes untuk mendapatkan pendidikan kesehatan yang tepat dan dukungan emosional yang memadai. Puskesmas dan tenaga kesehatan memiliki peran penting dalam meningkatkan literasi kesehatan pasien dan mengurangi stres terkait diabetes, sehingga membantu mereka lebih disiplin dalam menjalani diet dan mengelola penyakit ini dengan lebih baik.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa hubungan antara literasi kesehatan dan kepatuhan diet sangat signifikan, dan menyarankan agar upaya-upaya peningkatan literasi kesehatan melalui pendidikan terus diperkuat. Selain itu, keluarga dan tenaga kesehatan harus bekerja sama untuk memberikan dukungan emosional dan motivasi yang dibutuhkan oleh pasien DM, agar mereka dapat lebih mudah menerima kondisi mereka dan lebih patuh pada terapi diet yang dianjurkan.

Penulis: Ika Nur Pratiwi, Lutvi Choirunnisa, Kusnanto dan Vimala Ramoo

Judul Artikel: Family Support and Adherence to Control Among Type 2 Diabetes Mellitus: A Cross-sectional Study in the Primary Health Center Settings

Untuk informasi lebih lanjut bisa melalui link berikut: https://medic.upm.edu.my/upload/dokumen/2023053012112403_2022_0696.pdf

Baca juga: Mengatasi Wajah Baru Gangguan Metabolik