Pencurian waktu kerja adalah perilaku kerja yang tidak produktif dapat membahayakan pertumbuhan dan profitabilitas organisasi (Nemteanu et al., 2021).Mengingat dampak negatif dari perilaku time banditry, penting bagi organisasi untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan karyawan melakukan time banditry di tempat kerja. Sebagian besar literatur yang ada membahas faktor-faktor yang mempengaruhi time banditry dari sudut pandang karyawan individu, seperti kepribadian dan sifat (Junça-Silva & Silva, 2023; Serenko, 2023), kompleksitas pekerjaan di tingkat pekerjaan (Baskin & McKee, 2019), komitmen organisasi, keadilan organisasi, dan tekanan sosial sebagai tingkat organisasi (Baskin et al., 2017; Henle et al., 2010; Liu & Berry, 2013). Studi ini mengintegrasikan sudut pandang individu, pekerjaan, dan organisasi dan berfokus pada pengaruh faktor situasional (yaitu kepemimpinan narsistik, beban kerja, dan kebosanan) terhadap perilaku time banditry.ketiga variabel tersebut (kepemimpinan narsistik, beban kerja, kebosanan) akan menstimulasi munculnya emosi-emosi negatif seperti perasaan tertekan dan kelelahan. Kelelahan emosional merupakan suatu keadaan kehabisan sumber daya emosional dan psikologis, perasaan kehabisan sumber daya emosional pribadi, dan kehabisan sumber daya psikologis yang terkait dengannya (Lam et al., 2017).
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pemicu potensial perilaku time banditry, khususnya berfokus pada faktor situasional seperti kepemimpinan narsistik, beban kerja, dan kebosanan. Faktor pemicu stres ini dapat menyebabkan emosi negatif dan kelelahan emosional, yang pada gilirannya memengaruhi time banditry. Penelitian ini memberikan kontribusi yang signifikan dalam beberapa hal. Pertama, penelitian ini menguji faktor situasional seperti kepemimpinan narsistik, beban kerja, dan kebosanan terhadap stres di tempat kerja. Kedua, penelitian ini menekankan bahwa karyawan yang mengalami stres lebih mungkin menderita burnout, sebagai manifestasi kelelahan emosional yang pada akhirnya muncul perilaku pencurian waktu kerja.
Metode dan Hasil
Sampel penelitian ini PNS yang bekerja di Papua barat, Indonesia. Data dikumpulkan melalui kuesioner secara daring melalui media sosial atau email pribadi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik probability sampling. Total responden 181 karyawan, agar setiap wilayah kantor cabang terwakili, maka pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik proporsional stratified random sampling (Cooper & Schindler, 2014). Hasil studi ini adalah bahwa baik kepemimpinan narsistik dan kebosanan kerja memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap time banditry, beban kerja memiliki pengaruh signifikan tetapi negatif terhadap time banditry. Selanjutnya, emotional exhaustion tidak terbukti memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap time banditry.
Penulis: Dr. Praptini Yulianti, SE, Msi
Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami: Praptini Yulianti, Nurul Khaira, Yuyun Yuningsih (2024). Exploring the Situational Factor at Work:On Time Banditry, Vol. 17, Issue 3, 2024. pp 472-485