Universitas Airlangga Official Website

Aktivitas Antidiabetes dan Analisis Histopatologi Pankreas Ekstrak Daun Averrhoa Bilimbi L

Aktivitas Antidiabetes dan Analisis Histopatologi Pankreas Ekstrak Daun Averrhoa bilimbi L
Daun Averrhoa bilimbi L (sumber: tribun)

Diabetes melitus (DM) adalah gangguan metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia kronis, defisiensi insulin, dan komplikasi metabolik lainnya. DM menduduki peringkat ketiga penyebab utama kematian di seluruh dunia, yang diawali dengan tekanan darah tinggi sebagai peringkat pertama dan penggunaan tembakau sebagai peringkat kedua. Pengobatan DM saat ini menggunakan obat sintetik seperti insulin dan agen antidiabetik oral yang dapat menimbulkan efek samping. Efeknya antara lain gagal hati, gagal ginjal, hipoglikemia, dan diare. Oleh karena itu, pencarian senyawa baru dengan efisiensi yang lebih baik dan toksisitas yang lebih rendah telah mendapatkan lebih banyak perhatian sebagai obat antidiabetes. Penggunaan bahan alami menjadi pilihan utama untuk mengatasi masalah efek samping yang ditimbulkan dari obat-obatan sintetik.

Salah satu bahan alami yang dapat digunakan sebagai obat antidiabetes adalah tanaman belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.). Daun belimbing wuluh telah digunakan dalam pengobatan tradisional di berbagai negara karena mengandung berbagai senyawa aktif seperti flavonoid dan saponin, serta memiliki khasiat sebagai antiinflamasi, analgesik, antihipertensi, dan antidiabetes.

Pengamatan Obyek

Pengamatan dilakukan pada tikus yang mengalami diabetes tipe 1 melalui induksi aloksan. Prosedur pengamatan ini dilakukan dalam waktu 5 hari setelah induksi dan apabila kadar glukosa darah puasa ≥ 200 mg/dL, maka dianggap menderita diabetes. Selanjutnya dilanjutkan dengan pemberian ekstrak A. bilimbi dan obat secara oral selama 14 hari. Aloksan yang diinjeksi intraperitoneal pada dosis 150 mg/kg BB menyebabkan hiperglikemia dalam 2-3 hari. Hal ini dipengaruhi oleh produksi insulin oleh sel beta pankreas melalui produksi spesies oksigen reaktif dan inhibisi glukokinase. Kadar insulin yang tinggi dipengaruhi oleh peningkatan kalsium intraseluler. Glibenklamid (600 μg/kg BB) dan ekstrak daun A. bilimbi (150 dan 300 mg/kg BB) menunjukkan penurunan kadar glukosa darah. Glibenklamid paling efektif, diikuti oleh ekstrak daun A. bilimbi dosis 300 dan 150 mg/kg BB. Cara Glibenklamid bekerja dengan mengikat reseptor sulfonilurea-1 (SUR1), membuka saluran kalsium, dan meningkatkan sekresi insulin melalui peningkatan kalsium intraseluler.

Ekstrak daun A. bilimbi mengandung senyawa bioaktif (seperti alkaloid, flavonoid, tanin, polifenol, dan kuinon) yang membantu menurunkan kadar gula darah. Daun A. bilimbi meregenerasi sel pankreas, melindungi dari kerusakan oksidatif, meningkatkan sensitivitas insulin, dan mengurangi penyerapan glukosa. Ekstrak ini menunjukkan potensi sebagai pengobatan alternatif untuk diabetes dan dapat membantu regenerasi sel serta melindungi sel pankreas dari kerusakan yang disebabkan oleh aloksan. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi aktivitas antioksidan dan pengaruhnya terhadap biomarker diabetes.

Penulis : Tridiganita Intan Solikhah, drh., M.Si

Link: https://www.als-journal.com/11321-24

Baca juga: Tata Kelola Perusahaan dalam Mitigasi Kesulitan Keuangan pada Masa COVID-19