Universitas Airlangga Official Website

Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Daun Wungu melalui Mekanisme Penghambatan

Salah satu gangguan metabolik adalah diabetes yang disebabkan oleh kondisi hiperglikemia. Terdapat 2 tipe diabetes yaitu tipe 1 dan 2. Diabetes tipe 1 disebabkan oleh kerusakan pankreas, sehingga tidak dapat memproduksi insulin, dan tipe 2 disebabkan oleh gangguan pada sinyal insulin, sehingga aktivitas transportasi glukosa terhambat dan glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel, sehingga glukosa tetap berada di dalam sirkulasi dan menyebabkan hiperglikemia. Hiperglikemia dapat menyebabkan kerusakan pada banyak sistem organ.  Sinyal insulin dapat terganggu dengan meningkatnya reactive oxygen species (ROS) pada kondisi obesitas. Obesitas ditandai dengan penumpukan lemak yang berlebihan di perut, lemak perut dapat berupa lemak visceral dan lemak subkutan1. Lemak terakumulasi di jaringan adiposa, kemudian jaringan adiposa melepaskan asam lemak dan sitokin proinflamasi (TNF-α, IL-6 dan IL-8) dalam jumlah yang lebih banyak ke dalam sirkulasi darah yang berperan dalam mengganggu sinyal insulin dan menyebabkan resistensi insulin.

Sitokin proinflamasi yang berikatan dengan reseptornya kemudian menginduksi aktivitas JNK (c-Jun N-terminal kinase) untuk menghambat aktivitas IRS1 (Insulin receptor substrat I) dan kemudian menghambat aktivitas Glucose Transporter 4 (GLTU4). Kemudian akan merusak sinyal insulin. Sebenarnya IRS1 akan menginduksi PI3K yang menginduksi fosforilasi Akt/PKB (Protein Kinase B) untuk menginduksi pergerakan GLTU 4 ke membran sel. GLTU4 akan membuat glukosa masuk ke dalam sel. Jika faktor inflamasi meningkat, efeknya adalah menurunkan glukosa dalam sel, tetapi meningkatkan glukosa dalam sirkulasi.

Penggunaan tanaman obat banyak digunakan untuk pencegahan diabetes. Salah satu tanaman obat yang digunakan adalah Daun Wungu (Graptophyllum pictum L. Griff). Ekstrak etanol daun wungu mengandung beberapa senyawa aktif seperti 6-Octadecenoic acid, 8-Octadecenoic acid, 9-Octadecenoic acid, Coumaran-5,6-Diol-3-One, 4H-1-Benzopyran-4-one, 1, 2-Benzisothiazol-3-amine, Quinoline, 6-(4,5-diphenylimidazol-2-yl), As-Indacen-1(2H)-one, 2,4-Cyclohexadien-1-one, 1,4-Phthalazinedione, Benzo[h] quinoline, Timol, Phytol, Phenol, dan Galangin6,7. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak etanol daun Wungu (Graptophyllum pictum L. Griff) dalam mencegah diabetes mellitus tipe 2 dengan cara menghambat aktivitas faktor proinflamasi (TNF-α, IL-6, dan IL-8).  Jika semua senyawa aktif dapat berikatan dengan TNF-α, IL-6 dan IL-8, maka faktor proinflamasi akan terhambat pada reseptornya dan aktivitasnya akan terhambat.

Bioinformatika dapat digunakan untuk prediksi aktivitas senyawa bioaktif dari bahan alam tertentu yang berperan misalnya sebagai kandidat antidiabetic, studi dilakukan melalui metode prediksi potensi kandidat, druglikeness molecular docking, interaksi protein ligan, dan prediksi dinamika molekuler suatu senyawa.

Pada penelitian Suhargo et al., memprediksi mekanisme molekuler potensi senyawa kimia dari Daun Wungu (Graptophyllum pictum L. Griff) sebagai kandidat antidiabetes dengan mekanisme penghambatan sitokin proinflamasi seperti TNF-, IL-6, and IL-8. Menurut Suhargo et al., Senyawa Daun Wungu (Graptophyllum pictum L. Griff) memiliki potensi sebagai antidiabetes melalui Quinoline compound, 6-(4,5-diphenylimidazole-2-yl) yang terkandung dalam Daun Wungu (Graptophyllum pictum L. Griff) memiliki energi ikat yang lebih kuat terhadap protein target dibandingkan dengan yang lain. Senyawa tersebut diprediksi dapat memicu penghambatan aktivitas protein TNF-α, IL-6, dan IL-8 dengan lebih baik karena dapat menghasilkan energi ikat yang lebih negatif, interaksi ikatan yang lebih kuat, dan menghasilkan kompleks molekul yang stabil, namun hasil penelitian ini masih harus melalui pengujian lebih lanjut melalui pendekatan in vitro dan in vivo untuk memperkuat evidence base.

Penulis: Listijani Suhargo

Link Artikel: https://rjptonline.org/AbstractView.aspx?PID=2023-16-5-35