Universitas Airlangga Official Website

Aktivitas Biologis Ekstrak Daun Gynura procumbens terhadap Kadar MDA
dan Enzim Antioksidan pada Hati Mencit

Foto by PASJABAR

Pencemaran logam berat semakin meningkat seiring dengan banyaknya kegiatan industri jika limbahnya tidak dikelola dengan baik. Kadmium (Cd) merupakan salah satu polutan yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Paparan Cd menyebabkan memberikan respon fisiologis berupa peningkatan reactive oxygen species (ROS) yang tidak stabil dan sangat reaktif. ROS dapat menginisiasi peroksidasi lipid dan meningkatkan kadar malondialdehid (MDA), kerusakan DNA, dan mampu mengoksidasi hampir semua molekul dalam membran dan jaringan biologis, terutama sel hati dan ginjal.

Gynura procumbens merupakan salah satu tumbuhan yang dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional karena mengandung metabolit sekunder yang berpotensi sebagai antioksidan. G. procumbens mengandung myricetin dan kaempferol yang merupakan senyawa flavonoid utama yang berfungsi sebagai antioksidan. Senyawa bioaktif daun G. procumbens memiliki efek toksisitas rendah dan dapat digunakan sebagai antioksidan, antimikroba, antiinflamasi, antidiabetes, antihiperglikemik, dan antikanker. Penelitian kami sebelumnya menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun G. procumbens berpotensi digunakan sebagai antikanker secara in vitro untuk sel karsinoma hepatoseluler (Huh7it).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi aktivitas biologis ekstrak metanol daun G. procumbens sebagai hepatoprotektif terhadap toksisitas kadmium (Cd) pada mencit. Sifat biologi ekstrak daun G. procumbens diteliti berdasarkan (1) kandungan total fenolik (TPC); (2) kadar flavonoid total (TFC); (3) analisis aktivitas antioksidan dengan metode 2,2-Diphenyl-picrylhydrazyl (DPPH); (4) gambaran histologis sel hati, dan (5) kadar MDA dan aktivitas enzim SOD dan CAT pada homogenat hati mencit. Penelitian ini menggunakan dua puluh lima mencit jantan (Mus musculus, strain Balb/C), berumur 8-10 minggu. Perlakuan G. procumbens diberikan setiap pagi (jam 08.00-10.00) dan pemberian CdSO4 diberikan 2 jam setelah pemberian G. procumbens. Perlakuan diberikan secara oral selama 30 hari.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil analisis uji TPC, TFC dan DPPH, menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun G. procumbens berpotensi sebagai antioksidan. Daun G. procumbens mengandung senyawa fenolik dan flavonoid, berkorelasi kuat terhadap aktivitas antioksidan. Senyawa fenolik dan flavonoid memiliki gugus hidroksil yang menetralkan radikal bebas dengan mendonorkan atom hidrogen sehingga menjadi molekul non radikal yang stabil. Pada penelitian ini juga diketahui bahwa paparan Cd meningkatkan kadar MDA dan menurunkan aktivitas SOD dan CAT pada homogenat hati dibandingkan kontrol dan perlakuan ekstrak G. procumbens secara signifikan. Hal ini mempunyai korelasi positif karena peningkatan jumlah sel bengkak dan penurunan sel hati normal. Pemberian ekstrak metanol daun G. procumbens berpotensi mencegah toksisitas Cd dengan menurunkan kadar MDA dan meningkatkan aktivitas enzim antioksidan (SOD dan CAT) pada homogenat hati serta menurunkan jumlah sel yang membengkak dan meningkatkan normal pada sel hati. Perlakuan terbaik didapatkan pada ekstrak G. procumbens dengan dosis 100 mg/L.

Penulis: Dr. Sugiharto, S.Si., M.Si.

Catatan:

Artikel ilmiah populer ini disarikan dari artikel yang dipublikasikan di Jurnal Internasional Q3:

Sugiharto*, Anjar Tri Wibowo, Ummi Zubaidah, Annisa Dwi Savitri, Muhammad Sidqon Faukib, Navy Safira Salsabila, Yosephine Sri Wulan Manuhara. Biological Properties of Gynura procumbens Leaves Extract to MDA Levels and Antioxidant Activities in Liver of Mice. Research Journal of Pharmacy and Technology 15(12): 5829-5834. https://doi.org/10.52711/0974-360X.2022.00984   

Link: https://www.rjptonline.org/AbstractView.aspx?PID=2022-15-12-78