Myrmecodia spp. merupakan tanaman non-parasit yang tumbuh sebagai epifit. Myrmecodia spp. Mengandung flavonoid, alkaloid, polifenol, tanin, dan saponin. Senyawa aktif dalam Myrmecodia spp. tersebut berfungsi sebagai agen antibakteri. Ulasan ini mensintesis informasi dari berbagai sumber yang merinci kapasitas antibakteri Myrmecodia spp. melalui berbagai metode pengujian.
Tanaman dengan senyawa bioaktif yang berfungsi untuk meningkatkan kesehatan dan keamanan pangan dapat diperoleh dari alam. Indonesia, dengan keanekaragaman tanaman tropisnya yang melimpah, memiliki keunikan tersendiri. Tanaman asli Indonesia dengan senyawa aktif yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk meningkatkan sektor peternakan antara lain peranan dari Pluchea indica L. untuk menjaga kesehatan ternak dan meningkatkan produksi melalui senyawa bioaktifnya. Myrmecodia spp, tanaman yang sering tumbuh di pohon-pohon besar di Asia Tenggara hingga Selandia Baru, memiliki sifat antibakteri yang menarik. Di daerah pedalaman Papua, bagian dari Myrmecodia spp. digunakan sebagai pengganti pengobatan medis. Kondisi-kondisi seperti sakit maag, hemorrhoids, nosebleeds, sakit punggung, ruam kulit, alergi, gout disorders, stroke, penyakit jantung koroner, tuberculosis, tumor, kanker, hepatitis, rematik, dan diare dapat diobati dengan Myrmecodia spp yang direbus dengan air.
Myrmecodia spp. adalah tanaman epifit dengan ruang atau lubang berbentuk sarang semut.  Berdasarkan beberapa hasil penelitian, komponen aktif tanaman ini dapat meningkatkan fertilitas telur ayam, mengatur proporsi lemak dan proporsi hati ayam broiler. Penggunaan bahan-bahan alami dalam pengobatan tradisional Indonesia di masa depan akan lebih efisien dan memiliki efek samping yang minimal. Kandungan flavonoid dari ekstrak Myrmecodia spp. Dapat menekan pertumbuhan Streptococcus mutans, sedangkan Ekstrak dengan etanol pada konsentrasi 25% dan 50%, serta rebusan Myrmecodia spp. ditemukan efektif terhadap Escherichia coli. Umbi Myrmecodia spp. mengandung sifat antibakteri lebih kuat dibandingkan dengan tanaman alami lainnya.  Myrmecodia spp. menghambat pembentukan biofilm oleh Streptococcus sanguinis dan Treponema denticola.
Penulis: Widya Paramita Lokapirnasari
Link: https://www.onehealthjournal.org/Vol.10/No.1/18.pdf
Baca juga: Potensi Anti-Inflamasi dan Antibakteri dari Ekstrak Kurma Ajwa