Universitas Airlangga Official Website

Alumni UNAIR Berikan Ruang Curhat Bagi Penyandang Gangguan Kesehatan Mental

Suasana webinar dan support group “You Are Not Alone” Psikologi Unair. (Foto: Istimewa)
Suasana webinar dan support group “You Are Not Alone” Psikologi Unair. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Sebagian besar masyarakat memiliki pandangan atau stigma buruk kepada orang dengan gangguan kesehatan mental. Senada dengan hal itu, Fakultas Psikologi, Universitas Airlangga menggelar webinar serta support grup bertajuk “You Are Not Alone”.  

Gelaran tersebut berlangsung secara daring pada Sabtu (28/10/2023). Kegiatan itu bertujuan untuk memberikan ruang kepada mahasiswa agar berani membagikan ceritanya kepada tenaga ahli profesional serta mengubah stigma negatif kepada orang yang memiliki gangguan kesehatan mental.

Dalan gelaran itu turut berkolaborasi dengan tiga kelompok kajian psikologi. Yakni, psikopatologi, psikologi positif, penguatan komunitas. Tak hanya itu, Himpunan Psikologi Indonesia Jawa Timur (HIMPSI Jatim) dan Komunitas Break The Stigma turut andil dalam gelaran tersebut.

“Tak hanya memberikan ruang nyaman untuk penyandang  gangguan mental, namun kita akan melakukan pemantauan berkala kepada peserta’’ ucap Prily Carla, selaku Founder Break the Stigma

Stigma Negatif  Masyarakat

Founder Break the Stigma mengatakan, stigma negatif masyarakat pada orang dengan gangguan mental sangat kental. Stigma tersebut disebabkan karena kurangnya edukasi kesehatan mental pada masyarakat. 

Prily menambahkan, stigma negatif itu merupakan hal yang salah kaprah. Seorang dengan gangguan kesehatan mental harusnya mendapatkan dukungan masyarakat untuk bangkit pada masa traumatis atau terpuruknya. 

Secara tidak langsung, stigma negatif yang terbentuk di tengah masyarakat menyebabkan orang dengan gangguan mental enggan untuk bertukar cerita atau mengunjungi tenaga profesional untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.  “Selayaknya balon yang terus menerus mendapatkan tekanan udara yang masuk lama kelamaan akan meledak. Sama halnya dengan orang dengan gangguan kesehatan mental, kami tidak menginginkan hal tersebut terjadi,” paparnya dalam wawancara UNAIR NEWS.

Gagas Break The Stigma

Pada Maret 2023, Alumni UNAIR tersebut mencetuskan komunitas bernama “Break the Stigma”. Cetusan komunitas tersebut bukan tanpa alasan. Prily menceritakan, salah satu alasannya yakni saat ia berada pada titik relapse dari gangguan kesehatan mentalnya.

Ia mengaku, seorang tenaga psikologi tidak kuat untuk menahan stigma negatif masyarakat. Masyarakat umum selalu mengaitkan dengan lemahnya iman seseorang dengan gangguan kesehatan mental. Menurutnya, hal tersebut merupakan dua hal yang berbeda tidak dapat disamakan.

Hal tersebut mendorong Prily untuk mencetuskan komunitas “Break the Stigma”. Baginya, stigma masyarakat sangat memiliki pengaruh besar untuk seorang dengan gangguan kesehatan mental dapat bangkit dari keterpurukannya.

“Kami berharap dengan langkah awal ini, dapat memberikan ruang nyaman pada mahasiswa UNAIR dengan gangguan kesehatan mental. Jangan ragu untuk meminta bantuan kepada tenaga professional,” tegasnya.

Penulis: Satrio Dwi Naryo

Editor: Khefti Al Mawalia