Asia Tenggara menangani miliaran ton perdagangan laut global setiap tahunnya. Sehingga penting untuk melihat secara detail indikator kinerja daya saing pelabuhan berdasarkan kinerja pelabuhan. Studi ini mengkategorikan 18 terminal curah Malaysia ke dalam dua kelas yang berbeda berdasarkan berbagai indikator kinerja. Pembedaan tersebut dilakukan dengan menggunakan analisis klaster hierarkis melalui penyusunan indikator kinerja. Teknik tersebut merupakan salah satu teknik yang paling populer digunakan untuk mengelompokkan entitas atau objek yang homogen.
Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa dua kelas diklasifikasikan sebagai kompetitif dari kelompok homogen yang dibuat. Berdasarkan metrik kinerja yang dipilih, Grup 1 memiliki skor terendah, dan Grup 2 memiliki skor tertinggi. Ditemukan bahwa Westport dan Northport of Klang Port memiliki kinerja terbaik dari semuanya. Tantangan utama untuk studi ini adalah kurangnya variabel yang relevan dengan persyaratan daya saing pelabuhan lainnya, dan studi penelitian terperinci diperlukan untuk mengumpulkan informasi tentang kepuasan pelanggan terminal, dokumen yang terlibat, keakuratan dan konsistensi tarif dibayar, tingkat keselamatan di laut dan di darat, dan perlindungan lingkungan di sekitar lokasi fasilitas. Studi tentang pelabuhan kurang diperhatikan oleh para peneliti di bidang ini. Oleh karena itu, makalah ini berfokus pada terminal pelabuhan di Malaysia dan membandingkan metrik kinerja pelabuhan antar pelabuhan untuk menentukan daya saingnya.
Penulis: Dr. Indrianawati Usman, Dra.Ec., M.Sc.
