Candida albicans (C. albicans) adalah jenis jamur penyebab infeksi yang sering menyerang organisme dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah. Jamur ini menduduki peringkat pertama sebagai penyebab infeksi nosokomial. C. albicans mempunyai kemampuan untuk berevolusi secara adaptif, sehingga dapat bertahan sebagai jamur endofit di sejumlah tanaman dan sebagai mikrobiota usus pada manusia. Pada organisme dengan imunitas yang lemah, infeksi C. albicans dapat memicu efek patogenik yang menetap seperti kandidiasis oral.
Sifat oportunistik dari C. albicans didukung oleh adanya komponen virulensinya yaitu protein Secreted Aspartyl Proteinase (SAP). Selain perubahan morfologi dan adhesi, SAP juga merupakan penanda terbentuknya hifa C. albicans yang menunjukkan adanya infeksi pada inang. SAP mengkode multigen secara berurutan dari 1 sampai 10 (SAP 1-10) dan memiliki tingkat ekspresi yang bervariasi. Pada kasus kandidiasis oral, gen SAP 4-6 diekspresikan dan berperan dalam pembentukan hifa, mencerna molekul, memecahkan membran sel inang, menginvasi dan merusak jaringan serta menyerang sistem kekebalan tubuh. Inti aktif dari protein SAP dapat diblokir oleh komponen fitokimia yang berasal dari tanaman yang dapat berfungsi sebagai antibakteri, antikanker, antitoksik, dan antidiabetes.
Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa Cinnamomum zeylanicum(C. zeylanicum) memiliki potensi sebagai antimikroba yang dapat menghambat pertumbuhan berbagai bakteri dan jamur. Produk minyak atsiri C. zeylanicum dapat menghambat pertumbuhan strain Candida sebesar 93,3%. C. zeylanicum mengandung senyawa fitokimia seperti (E)-cinnamaldehyde (71,50 %), linalool (7,00 %), caryophyllene (6,40 %), eucalyptol (5,40 %), dan eugenol (4,60 %)
Berdasarkan gambaran tersebut peneliti dari Universitas Airlangga bekerjasama dengan peneliti dari Universitas Siliwangi dan Universitas Brawijaya melakukan studi in-silico untuk menguji kemiripan obat dan analisis docking molekul fitokimia C. zeylanicum terhadap sisi aktif protein SAP 4–6 C. albicans. Hasil penelitian ini telah diterbitkan di jurnal internasional terkemukaka yaitu Results in Chemistry.
Hasil analisis docking menujukkan bahwa terdapat beberapa senyawa hasil ekstrak dari C. zeylanicum yaitu Cinnamaldehyde, Hexadecenoid Acid, dan Pyrantel Hydrochloride yang berikatan dengan SAP 4-6. Senyawa yang berpotensi sebagai penghambat SAP 4 berdasarkan posisi interaksinya dengan residu katalitik adalah Hexadecenoic Acid yang merupakan senyawa dengan potensi terbaik sebagai penghambat SAP 4 karena memiliki jumlah interaksi tertinggi dengan residu katalitik SAP 4, lalu diikuti oleh Cinnamaldehyde. Analisis terhadap SAP-5 menunjukkan Hexadecenoic Acid merupakan senyawa yang paling banyak berinteraksi dengan residu katalitik dibandingkan dengan senyawa lainnya yaitu memiliki dua ikatan hidrogen pada residu no. 85 dan 86 dan ikatan hidrofobik pada residu no.30 dan 123 serta beberapa interaksi van der Waals. Sedangkan, Pyrantel Hydrochloride hanya memiliki satu ikatan hidrogen pada residu no. 34 yang didukung oleh beberapa ikatan hidrofobik dan interaksi van der Waals. Hasil docking dengan SAP 6 menunjukkan bahwa senyawa Pyrantel Hydrochloride memiliki jumlah interaksi tertinggi yaitu dengan tiga ikatan karbon hidrogen pada residu katilitik no 108, 164, dan 294 yang didukung oleh beberapa ikatan hidrofobik serta interaksi van de Waals.
Berdasarkan hasi penelitian dapat disimpulkan bahwa senyawa ekstrak C. zeylanicum berpotensi sebagai anti-kandidiasis dengan cara menghambat enzim SAP 4–6. Di antara senyawa yang dianalisis, Cinnamaldehyde, Hexadecenoid Acid, dan Pyrantel Hydrochloride memiliki energi ikatan terendah dengan jumlah interaksi tertinggi dengan residu katalitik. Ketiganya adalah kandidat terbaik untuk menghambat aktivitas enzim SAP 4-6. Namun, Pyrantel Hydrochloride memiliki interaksi yang lebih lemah dengan SAP 6 berdasarkan ikatan kimia yang terbentuk. Selain itu, dinamika simulausi molekulermenunjukkan bahwa Hexadecenoic Acid memiliki potensi tinggi untuk menghambat pertumbuhan C. albicans dengan menghambat SAP 4 dan SAP 5.
Penulis:Vita Meylani,Rinaldi Rizal Putra,Muhammad Miftahussurur,Sukardiman,Feri Eko Hermanto,Abdullah Abdullah
Informasi detail dari penelitian ini dapat dilihat pada link artikel berikut: