Universitas Airlangga Official Website

Analisis Kestabilan pada Model Matematika Penyakit Mumps

Penyakit Mumps
Penyakit Mumps (sumber: Medicastore)

Mumps adalah penyakit akut pada anak-anak dan dewasa, yang disebabkan oleh paramyxovirus. Manusia adalah satu-satunya inang untuk virus mumps. Di seluruh dunia, mumps merupakan penyakit yang tidak dikontrol sebaik campak dan rubella. Sehingga diketahui bahwa terdapat 500.000 kasus mumps dari tahun 1999-2019 yang tercatat menurut laporan tahunan WHO. Proses penularan virus mumps yaitu virus tersebut bereplikasi pada saluran pernapasan dan ditularkan melalui kontak langsung dengan air liur atau tetesan pernapasan antara individu yang terinfeksi dengan individu yang rentan. Pada umumnya reinfeksi penyakit mumps sangat jarang terjadi karena tubuh akan mendapat kekebalan terhadap virus mumps seumur hidup setelah terinfeksi virus tersebut.

Penyakit mumps dapat menyebabkan komplikasi yang umumnya terjadi pada orang dewasa dibanding dengan anak-anak. Komplikasi mumps yang paling umum terjadi dibandingkan dengan komplikasi mumps lainnya adalah gangguan pendengaran (ketulian). Tindakan pencegahan sangat perlu dilakukan untuk menekan angka komplikasi yang disebabkan oleh virus mumps. Vaksin tersebut dapat berupa vaksin MMR (Measles-Mumps-Rubella) dan MMRV (Measles-Mumps-Rubella-varicella). Dua dosis vaksin MMR dapat mencegah tertular penyakit mumps secara efektif hingga 88%. Selain tindakan pencegahan terdapat tindakan pengobatan. Pengobatan tersebut dilakukan ketika gejala klinis pembengkakan pada kelenjar saliva muncul.

Penelitian ini mengkaji kestabilan dan kontrol optimal model penyebaran penyakit mumps. Interaksi antara populasi rentan dengan populasi terinfeksi menggunakan saturated incidence rate. Hal ini didasari pada jumlah penyebaran penyakit mumps yang tinggi pada beberapa waktu lalu, dikarenakan tingkat kesadaran populasi manusia sehat masih cukup rendah. Saturated incidence rate memperhatikan efek kejenuhan (kepadatan) populasi terinfeksi.

Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa model ini mempunyai dua titik setimbang yaitu titik setimbang non endemik yang bersifat stabil asimtotis lokal jika memenuhi 𝑅0<1 dan titik setimbang endemik akan eksis jika 𝑅0>1. Adapun hasil simulasi numerik menunjukkan bahwa upaya pemberian kontrol berupa pencegahan dan pengobatan secara bersamaan lebih efektif dan efisien dalam menekan penyebaran penyakit mumps dengan biaya paling minimal.

Penulis: Dr. Miswanto, M.Si.

Baca juga: Studi Komputasi Potensi Senyawa Bioaktif Jahe sebagai Inhibitor Nukleoprotein Virus Mumps