Di Madagaskar, siklon tropis merupakan ancaman konstan terhadap keselamatan dan kesejahteraan penduduk. Setiap tahun, negara ini menjadi target potensial siklon tropis yang terbentuk di cekungan Samudra Hindia Barat Daya. Angin kencang, curah hujan yang berlebihan, dan banjir terkait dari topan memiliki dampak yang menghancurkan baik terhadap ekonomi nasional maupun mata pencaharian lokal, yang melemahkan ketahanan penduduk terhadap topan dan menjerumuskan siklon ke dalam kemiskinan yang tak terlukiskan. Terjadinya siklon yang sering juga merupakan penyumbang utama tingkat kemiskinan dan kerawanan pangan yang sangat tinggi di negara itu. Selama 20 tahun terakhir, Madagaskar mengalami jumlah siklon dan badai tropis yang luar biasa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis topan di Madagaskar dari tahun 2000 hingga 2020, dengan fokus pada dampak topan berdasarkan kerugian dan biaya manusia.
Setiap siklon tropis yang berkembang di belahan bumi selatan antara Afrika dan 90° BT dipantau oleh pusat siklon tropis La Reunion di Meteo France. Musim topan di Madagaskar berlangsung dari November hingga April, periode paling aktif adalah antara pertengahan Desember dan pertengahan Maret dan dapat sangat bervariasi dalam intensitas, kecepatan, dan kekuatan destruktif.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis siklon di Madagaskar dari tahun 2000 hingga 2020 dengan fokus pada dampak siklon berdasarkan kerugian manusia dan biaya. Metode yang digunakan untuk analisis mampu mengidentifikasi dampak siklon tropis dari tahun 2000 hingga 2020. Periode 2000-2020 dipilih karena data hampir tersedia setelah tahun 2000. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari website www.meteofrance.fr dan www.firinga.fr. Data tersebut meliputi jumlah korban, tunawisma, luka dan hilang serta biaya kerusakan dalam dollar Amerika (USD).
Terdapat sebanyak 39 siklon tropis diidentifikasi dari catatan sejarah dengan setidaknya dua badai mendarat. Beberapa dari siklon ini berdampak besar di 22 wilayah Madagaskar. Pantai Timur, Timur Laut, Barat dan Barat Daya paling sering dilanda angin topan. Siklon paling signifikan di Madagaskar antara tahun 2000 dan 2020. Jumlah korban kematian yang diakibatkan oleh angin rata-rata (km/jam) dari siklon yang menyerang Madagaskar sejak tahun 2000. Studi ini juga menganalisis kerugian manusia dan biaya yang dikeluarkan selama siklon tropis termasuk depresi tropis dan badai tropis yang mempengaruhi Madagaskar. Sebanyak 39 topan yang jatuh di darat diidentifikasi antara tahun 2000 dan 2020. Jumlah kematian, luka-luka, orang hilang dan tunawisma meningkat dengan intensitas topan. Semakin besar intensitas siklon, semakin banyak korbannya.
Analisis dampak siklon menunjukkan peningkatan angka kematian, hilang, tunawisma dan kerugian ekonomi selama periode 2000-2008. Selama 20 tahun terakhir, topan Eline, Gafilo dan Ivan dianggap yang paling berbahaya dan telah meninggalkan kerusakan serius di negara itu. Jumlah korban topan Eline pada tahun 2000 sangat banyak, sedangkan topan Ivan pada tahun 2008 menyebabkan banyak orang kehilangan tempat tinggal. Selain itu, topan Gafilo pada tahun 2004 tercatat sebagai yang paling mematikan, paling mahal dan telah menimbulkan banyak korban luka termasuk orang hilang.
Terlepas dari frekuensi dan kerusakan yang disebabkan oleh topan, sangat sedikit yang telah dilakukan untuk melacak dan memahami dampak ekonominya. Meningkatnya jumlah kematian, korban, luka-luka, hilang dan orang kehilangan tempat tinggal menunjukkan rendahnya tingkat kesiapsiagaan siklon. Untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap angin topan, Pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat harus lebih memperkuat program kesadaran yang ada di wilayah pesisir. Meningkatkan kesiapsiagaan bencana masih merupakan tugas besar.
Hasil penelitian di Madagaskar dapat menjadi rujukan, masukan dan bahan bagi para pengambil keputusan bidang kebencanaan khususnya di daerah-daerah yang mengalami bencana siklon, baik di Indonesia pada umumnya, maupun di Jawa Timur khususnya.
Para Penulis: Zy Misa Harivelo Rakotoarimanana (Magister Manajemen Bencana, Sekolah Pascasarjana, Universitas Airlangga); Zy Harifidy Rakotoarimanana (Integrated Graduate School of Medicine, Engineering and Agricultural Sciences, University of Yamanashi, Yamanashi, JAPAN); Moses Glorino Rumambo Pandin (Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga); Christrijogo Sumartono Waloejo (Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga)
Link/Judul: Analysis of tropical cyclones 2000-2020 in Madagascar