Universitas Airlangga Official Website

Ancaman Serius Pencemaran Logam Berat di Sungai Pangkajene

Ancaman Serius Pencemaran Logam Berat di Sungai Pangkajene
Sungai Pangkajene (sumber: Palontaraq)

Sungai Pangkajene merupakan salah satu Sungai yang terletak di wilayah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Sungai ini merupakan salah satu sungai yang memiliki peran penting dalam kehidupan Masyarakat di Kabupaten Pangkajene. Hal ini dikarenakan sungai dipergunakan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti air minum, irigasi pertanian, maupun sebagai jalur transportasi. Selain itu, Sungai Pangkajene juga merupakan habitat untuk berbagai jenis flora dan fauna yang menjadikannya ekosistem yang penting bagi keseimbangan lingkungan di sekitarnya. Seiring dengan perkembangannya, Sungai ini menghadapi berbagai tantangan lingkungan, terutama yang berkaitan dengan pencemaran air. Hal ini dikarenakan banyaknya aktivitas manusia di sekitar sungai seperti industri, pertambangan, pertanian, pemukiman, dan perikanan. Kompleksitas aktivitas manusia di sepanjang sungai berkontribusi pada peningkatan kadar polutan di ekosistem sungai yang dapat berdampak negatif pada kualitas air dan kesehatan ekosistem sungai.

Sebuah studi terbaru yang dilakukan di Sungai Pangkajene, Indonesia, mengungkapkan tingkat pencemaran logam berat yang mengkhawatirkan dalam air dan sedimen sungai. Penelitian tersebut menilai konsentrasi, distribusi, dan risiko ekologis dari empat logam berat utama yaitu timbal (Pb), kadmium (Cd), kromium (Cr), dan besi (Fe). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar konsentrasi logam berat dalam air sungai melebihi batas yang diperbolehkan menurut standar kualitas air yang ditetapkan oleh WHO, USEPA, dan pemerintah Indonesia.

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa konsentrasi logam berat dalam sedimen sungai relatif lebih rendah dibandingkan dengan nilai yang diizinkan, analisis Indeks Pencemaran Logam Berat (Heavy Metal Pollution Index – HMPI) dan Faktor Pengayaan (Enrichment Factor – EF) mengungkapkan bahwa terdapat tingkat pencemaran yang tinggi baik dalam air sungai maupun sedimen, terutama selama musim hujan. Nilai HMPI yang melebihi 100 dan EF yang lebih besar dari 1,5 menunjukkan adanya pencemaran yang signifikan. Sumber utama potensial untuk pencemaran logam berat ini berasal dari aktivitas antropogenik, terutama dari sektor industri. Hal ini dikarenakan konsentrasi logam berat paling tinggi ditemukan di dekat industri.

Risiko ekologis yang ditunjukkan dengan nilai hazard quotient (HQ) pada beberapa logam berat seperti Pb, Cd, dan Cr pada air melebih nilai standarnya yaitu satu (1). Hal ini mengindikasikan adanya potensi dampak buruk terhadap ekosistem sungai. Nilai HQ yang tinggi dapat mengindikasikan bahwa pajanan logam berat berisiko menimbulkan efek yang merugikan bagi organisme akuatik dan ekosistem sungai. Sedangkan risiko ekologis dari pajanan logam berat pada sedimen sungai menunjukkan probabilitas efek toksik pada biota bentik hanya 21%.

Melalui berbagai indeks yang digunakan, penelitian tersebut memberikan gambaran komprehensif tentang kualitas ekosistem sungai dan tingkat pencemaran logam berat yang terjadi. Informasi ini sangat penting bagi para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, industri, dan masyarakat, untuk mengambil tindakan pencegahan guna mencegah dampak yang lebih luas dari pencemaran logam berat di masa depan.

Peneliti berharap bahwa hasil studi ini dapat menjadi dasar bagi upaya mitigasi dan pengelolaan lingkungan yang lebih efektif di daerah aliran Sungai Pangkajene, serta mendorong peningkatan kesadaran akan pentingnya perlindungan lingkungan, khususnya terkait dengan pencemaran logam berat. Selain itu, peneliti juga merekomendasikan untuk dilakukan tindakan segera untuk mengurangi dampak pencemaran ini dan melindungi ekosistem sungai yang sangat penting bagi keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Penulis: Ratna Dwi Puji Astuti

Link: https://link.springer.com/article/10.1007/s13762-024-05834-y

Baca juga: Khasiat Kayu Secang untuk Terapi luka sayatan