Universitas Airlangga Official Website

Angkat Isu Krisis Iklim, Mahasiswa UNAIR Lolos Pembinaan Rektorat

Poster video Nila Sebelanga yang dibuat oleh Aulia Thaariq Akbar dan tim. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Saat ini, krisis iklim menjadi perhatian banyak kalangan, tidak terkecuali kalangan mahasiswa. Salah satu mahasiswa Ilmu Politik, Aulia Thaariq Akbar, memutuskan untuk angkat isu krisis iklim melalui kompetisi Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM). 

LIDM adalah lomba yang diadakan oleh Kemendikbudristek-RI dan puspresnas dengan tujuan untuk meningkatkan literasi digital di kalangan mahasiswa. LIDM memiliki lima divisi yang terdiri dari: (1) Inovasi Teknologi Digital Pendidikan, (2) Inovasi Pembelajaran Digital Pendidikan, (3) Video Digital Pendidikan, (4) Poster Digital Pendidikan, dan (5) Microteaching Digital.

Nila Sebelanga

Atha bersama rekan-rekannya, antara lain Tabah Jatmiko dari Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan, Mochammad Zaenal Fanani dari Studi Kejepangan, dan Nur Annisa Putri dari Ilmu Hubungan Internasional sepakat untuk mengikuti Video Digital Pendidikan dengan membawa judul Nila Sebelanga

“Kalau di video sendiri, aku sama teman-teman ambil point of view dari masyarakat. Jadi, di situ ada anak kecil yang membeli ikan terus mati. Hal itu berlangsung secara berulang-ulang. Setelah dicari tau, ternyata air yang menjadi media hidup ikan sudah tercemar oleh polusi. Dari situlah kami ambil judul Nila Sebelanga yang berasal dari pepatah karena nila setitik, rusak susu sebelanga,” terang Atha.

Asal judul Nila Sebelanga memiliki maksud karena penyebab yang besar, maka rusaklah semua aspek kehidupan hingga bagian yang terkecil, seperti matinya ikan hias yang ada. Menurut Atha, judul Nila Sebelanga selaras dengan sustainable development goals (SDGs) poin ke-13. 

“Videonya kami buat sesederhana mungkin sehingga mudah dipahami sama penonton. Selain itu, ya semoga video kita bisa memberikan pesan kepada penonton buat sadar bahayanya krisis iklim,” imbuh Atha dalam sebuah wawancara daring pada Selasa (9/5/2023).

Foto / Ilustrasi by Kompas.com
Dari Hobi menjadi Prestasi

Atha mengungkapkan bahwa ia sudah lama menekuni dunia videografi dan editing. “Kalau alasan kenapa aku ikut lomba video itu ya karena murni aku suka buat video. Di SMA, aku pernah ikut ekskul art divisi film. Waktu kuliah, aku join UKM Cinematography di tahun pertama. Terus waktu di BEM, aku juga ambil bagian dalam pembuatan dokumenter,” tutur Atha 

Atha juga mendorong teman-teman mahasiswa untuk terus mengeksplor bakat dan minat yang mereka miliki. Menurut Atha, rasa suka menjadi kunci dari konsisten, seperti yang ia lakukan ketika membuat video.“Kalau kita suka sama sesuatu dan bisa buat karya, bisa saja karya kita itu dapat memberikan pesan dan bermanfaat bagi masyarakat,” pungkas Atha. 

Penulis: Adil Salvino Muslim

Editor: Nuri Hermawan