Pemerataan distribusi dokter spesialis di daerah terpencil Indonesia masih menjadi tantangan besar. Penelitian ini bertujuan untuk memahami apa yang menjadi preferensi dokter spesialis terkait dengan program retensi yang terbentuk untuk mengatasi masalah ini.
Metode
Penelitian ini menggunakan Eksperimen Pilihan Diskret (DCE) untuk mengumpulkan preferensi dari 341 dokter spesialis yang bekerja di rumah sakit umum daerah di 10 provinsi di Indonesia. Kuesioner yang ada dalam DCE ini menitikberatkan pada delapan aspek utama, yaitu: lokasi, fasilitas medis, pendapatan bersih, program pengembangan profesional berkelanjutan, keamanan, lama komitmen, sumber insentif, dan beban kerja.
Hasil
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor paling berpengaruh untuk mempertahankan dokter spesialis di daerah terpencil adalah jaminan keamanan dari pemerintah daerah. Program pengembangan profesional berkelanjutan yang mendapat pendanaan sepenuhnya, dan akses ke fasilitas medis yang canggih.
Kesimpulan
Temuan ini mengindikasikan bahwa perlunya paket intervensi yang komprehensif. Dengan fokus khusus pada jaminan keamanan, untuk mempertahankan dokter spesialis di daerah terpencil. Insentif finansial juga dianjurkan untuk meningkatkan retensi. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak ada satu intervensi tunggal yang dapat mengatasi masalah ini. Karena faktor-faktor yang mempengaruhi retensi spesialis di daerah terpencil Indonesia sangat kompleks dan beragam.
Penulis: Ferry Efendi
Baca juga: Polimorfisme Gen ADIPOQ +45 T>G, Resistensi Insulin dan ICAM-1 pada Remaja Obesitas