Universitas Airlangga Official Website

Apolipoprotein E Darah sebagai Faktor Risiko Serangan Jantung Berulang

Penyakit jantung merupakan salah satu pembunuh nomor satu di dunia. Salah satu penyakit jantung yang sering ditemukan adalah sindroma koroner akut (SKA). Pasien yang telah mengalami penyakit jantung berupa serangan SKA memiliki risiko yang tinggi untuk mendapatkan serangan berulang dengan risiko kematian yang lebih besar. Berbagai upaya perlu dilakukan untuk mencegah serangan SKA berulang.

Pencegahan sekunder adalah berbagai upaya yang dilakukan agar serangan SKA tidak lagi berulang. Upaya tersebut meliputi pengendalian faktor risiko, pemberian obat-obatan dan tanpa pemberian obat. Pemberian oba-obatan dapat dilakukan dengan obat pencegah pembekuan darah, pengendali lemak darah ataupun penurun tekanan darah. Upaya tanpa pemberian obat yang dapat dilakukan adalah dengan mengendalikan faktor risiko, manajemen diet, mengontrol berat badan, olah raga, dan menjaga psikologi penderita

Pengenalan faktor risiko penting dilakukan agar upaya pencegahan agar tidak terjadi serangan SKA berulang dapat dilakukan secara maksimal. Kencing manis, darah tinggi, merokok, dan jenis kelamin pria merupakan faktor yang meningkatkan risiko terjadinya SKA berulang. Salah satu faktor risiko lain yang potensial untuk diteliti adalah kadar Apolipoprotein E (ApoE) dalam darah.

ApoE adalah protein yang menyusun lipoprotein sebagai pembawa lemak dalam darah. Protein ini mencegah penyumbatan dan pembekuan pembuluh darah. Pertumbuhan sel otot halus di pembuluh darah dihambat oleh ApoE sehingga proses penyumbatan ditekan. Aktivitas pembekuan darah juga menurun karena ApoE, sehingga menurunkan risiko terjadinya kebuntuan dalam pembuluh darah. ApoE yang tinggi dalam darah juga menurunkan risiko peningkatan jumlah lemak dalam darah.

Berangkat dari hal tersebut, Muhamad Robiul Fuadi dibawah bimbingan Prof Dr Jusak Nugraha dr MS SpPK(K, Dr. I Gde Rurus Suryawan dr SpJP(K) FIHA FAsCC, Dr Hartono Kahar dr SpPK(K) MQIH, Prof Dr Aryati dr MS SpPK(K), Dr. Gwenny Ichsan Prabowo dr MKes, Dr. H. Budi Utomo, dr., M.Kes, dan Dr. Reny I’tishom, S.Pi M.Si  melakukan penelitian untuk menganalisis potensi kadar ApoE darah sebagai faktor risiko penyakit jantung SKA berulang.

Metode yang digunakan pada penelitian adalah analitik obervasional potong lintang. Subyek penelitian terbagi dalam tiga kelompok yang terdiri pasien tanpa serangan SKA selama hidupnya, pasien dengan serangan SKA tunggal, dan pasien dengan riwayat serangan SKA lebih dari dua kali. Seluruh subyek dilakukan pengambilan darah di Instalasi Rawat Jalan RS UNAIR untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan kadar ApoE darah di laboratorium Institute Tropical Desease (ITD) UNAIR Surabaya.

Hasil penelitian dianalisis secara statistik dengan uji Chi Square dengan program SPSS 26. Signifikansi ditunjukkan pada p ≤ 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kadar apoE darah tidak memiliki perbedaan antara kelompok subyek tanpa serangan SKA, serangan SKA tunggal, dan serangan SKA berulang. Kadar ApoE darah juga menunjukkan hubungan yang tidak signifikan dengan kejadian SKA baik tunggal maupun berulang.

Kejadian SKA merupakan penyakit yang penyebabnya multifaktorial. Banyak faktor yang sudah terbukti sebagai risiko terjadinya serangan SKA berulang. Faktor tersebut meliputi umur, jenis kelamin pria, keturunan atau genetik, kebiasaan merokok, peningkatan lemak darah, kecing manis dan darah tinggi. Berbagai faktor tersebut dapat berinteraksi sehingga hubungan kadar ApoE darah dengan kejadian SKA berulang tidak bermakna pada penelitian ini. pemeriksaan bentuk khusus ApoE, yaitu E2 atau E4 disarankan untuk dianalisis lebih dalam pada penelitian selanjutnya.

Penulis: Prof. Dr. Eighty Mardiyan Kurniawati, dr., Sp.OG(K).

Link: Correlation Between Apolipoprotein E and Recurrent Acute Coronary Syndrome (iha.org.ir)