Universitas Airlangga Official Website

Bagaimana Peran Dana Desa dan Jumlah Koperasi dalam Menekan Jumlah Penduduk Miskin di Jawa Timur?

Foto oleh midland.com.hk

Salah satu tanda keberhasilan pertumbuhan adalah adanya peningkatan kesejahteraan dan penurunan jumlah penduduk miskin. Oleh karena itu, pemerintah harus fokus pada pengurangan jumlah penduduk miskin dalam mengimplementasikan pengentasan kemiskinan. Salah satu program pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan jumlah penduduk miskin adalah Dana Desa yang merupakan bagian dari sumber keuangan desa.  Selain dana desa, koperasi juga merupakan salah satu hal yang dapat mengurangi kemiskinan. Hal ini dikarenakan koperasi terdiri dari masyarakat ekonomi lemah. Selain itu, koperasi juga dianggap sebagai cara terbaik untuk menjangkau segmen masyarakat miskin dan berpenghasilan rendah.

Berdasarkan hal tersebut, Shochrul Rohmatul Ajija, Eka Mei Aminatus Solikah, dan Wasiaturrahma melakukan sebuah penelitian mengenai pengaruh Dana Desa dan jumlah koperasi terhadap jumlah penduduk miskin di Provinsi Jawa Timur. Hasil penelitian ini dipublikasikan pada jurnal Iranian Economic Review Volume 26 No. 3 (2022) halaman 535-548. Penelitian ini menggunakan data panel dengan unit cross section seluruh kabupaten dan Kota Batu di Provinsi Jawa Timur dan unit time series dari tahun 2010 hingga 2018. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan metode regresi data panel, di mana Fixed Effect Model (FEM) terpilih menjadi metode terbaik dibandingkan metode Pooled Least Square (PLS) dan Random Effect Model (REM) setelah melalui Uji Chow dan Hausman.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Dana Desa, jumlah koperasi, belanja modal, jumlah fasilitas kesehatan memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah penduduk miskin di Provinsi Jawa Timur. Sedangkan, pertumbuhan ekonomi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah penduduk miskin di Provinsi Jawa Timur. Dana Desa memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap jumlah penduduk miskin di Provinsi Jawa Timur. Hal tersebut berarti bahwa semakin besar realisasi Dana Desa yang diterima kabupaten atau kota di Jawa Timur, maka semakin besar pula penurunan jumlah penduduk miskin di wilayah tersebut. Menurut Kementerian Keuangan tahun 2017, Dana Desa diprioritaskan untuk pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. Dana Desa ditujukan untuk meningkatkan produktivitas di pedesaan. Pembangunan memfasilitasi proses dan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat. Selanjutnya, pemberdayaan masyarakat meningkatkan pengetahuan dan derajat kesehatan. Akibatnya, pendapatan yang diterima masyarakat pedesaan meningkat dan berdampak pada pengentasan kemiskinan.

Jumlah koperasi juga memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap jumlah penduduk miskin di Provinsi Jawa Timur. Hal ini berarti bahwa bertambahnya jumlah koperasi akan mengurangi jumlah penduduk miskin di Provinsi Jawa Timur. Lembaga keuangan seperti koperasi secara signifikan mempengaruhi kemiskinan karena membantu rumah tangga berpenghasilan rendah untuk mengakses layanan keuangan dasar seperti tabungan dan kredit. Hal ini akan mendorong otonomi keuangan rumah tangga yang memecahkan masalah ketimpangan pendapatan dan mengurangi jumlah orang miskin.

Selain itu, belanja modal juga berpengaruh negatif signifikan terhadap jumlah penduduk miskin di Provinsi Jawa Timur. Hasil ini mengimplikasikan bahwa realisasi belanja modal yang lebih tinggi di kabupaten atau kota di Provinsi Jawa Timur mengakibatkan penurunan jumlah penduduk miskin di wilayah tersebut. Belanja modal akan meningkatkan produktivitas yang kemudian akan meningkatkan pendapatan dan tabungan, sehingga akan terjadi pengurangan kemiskinan dalam suatu populasi. Realisasi belanja modal kabupaten atau kota di Provinsi Jawa Timur mengalami peningkatan selama 9 tahun terakhir. Hal ini menggambarkan peningkatan pembangunan infrastruktur setiap tahunnya, disertai dengan penurunan jumlah penduduk miskin.

Jumlah fasilitas kesehatan juga memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap jumlah penduduk miskin di Provinsi Jawa Timur. Sehingga, peningkatan jumlah fasilitas kesehatan di kabupaten atau kota di Provinsi Jawa Timur akan menyebabkan penurunan jumlah penduduk miskin di wilayah tersebut. Kesehatan merupakan salah satu indikator yang mempengaruhi modal manusia. Modal manusia seseorang akan meningkat dengan standar kesehatan yang lebih baik. Peningkatan jumlah fasilitas kesehatan akan meningkatkan standar kesehatan masyarakat di daerah karena masyarakat dapat mengakses fasilitas kesehatan dan menyelesaikan semua masalah terkait dengan mudah. Peningkatan status kesehatan akan meningkatkan produktivitas individu dan mengurangi ketimpangan pendapatan di suatu daerah, yang kemudian akan menghasilkan pengurangan kemiskinan.

Terakhir, pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah kemiskinan di Provindi Jawa Timur. Hal ini terjadi karena peningkatan pertumbuhan ekonomi menjadi tidak nyata ketika ada masalah dalam distribusi pendapatan. Berdasarkan kurva U Reverse, masalah dalam distribusi pendapatan muncul pada awal periode pembangunan ekonomi. Hal ini akan mempengaruhi dampak pembangunan terhadap kemiskinan. Distribusi pendapatan yang tidak merata di suatu daerah menyebabkan masyarakat tertentu terpinggirkan dalam pembangunan ekonomi, sehingga mereka tidak dapat keluar dari kemiskinan.

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka terdapat beberapa rekomendasi yang dapat diberikan oleh penulis. Karena Dana Desa berpengaruh terhadap pengurangan penduduk miskin, maka pemerintah desa perlu menilai aspek-aspek yang perlu diprioritaskan dengan tetap mempertimbangkan alokasi untuk bidang lain. Selain itu, pemerintah harus mengawasi pendirian dan pengoperasian koperasi di setiap daerah. Hal ini akan meningkatkan jumlah koperasi di setiap daerah pada setiap periode.

Penulis: Shochrul Rohmatul Ajija, Eka Mei Aminatus Solikah, dan Wasiaturrahma

Link Jurnal: https://ier.ut.ac.ir/article_89085_cc6eb0786f340071e3a009e25ae2a79a.pdf