Universitas Airlangga Official Website

Bahas Seputar Kepenulisan, TINTA IKA: Jangan Takut untuk Melakukan Penelitian

Annisa Clara Salsabila, Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR) sebagai pemateri dalam Webinar TINTA IKA. (Foto: SS Zoom)

UNAIR NEWS – Departemen Agama Islam (DAI) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR),  menggelar webinar terbuka yang mengusung tema TINTA IKA “Show Your Creativity In Writing For The Future”. Kegiatan yang dilangsungkan pada Rabu (15/3/2023), merupakan salah satu program kerja dari Divisi Ikatan Keluarga Alumni (IKA) DAI BEM FKM UNAIR 2023. 

Annisa Clara Salsabila, sebagai pemateri dalam webinar TINTA IKA menyampaikan alasan bahwa menulis karya tulis dan mengunggah suatu karya tulis itu penting. Menurutnya, salah satu alasan utama adalah altruisme,  yaitu rasa untuk peduli terhadap orang lain.

“Ketika seseorang membuat suatu  karya tulis ilmiah, berarti ia memiliki rasa peduli terhadap orang lain, karena yang pertama dilakukan adalah mencari suatu permasalahan. Kita peduli terhadap suatu masalah dan ingin mencari tahu solusi terhadap masalah tersebut.  Nah, mengutamakan kepentingan orang lain ini adalah alasan menulis karya tulis ilmiah,” ungkapnya. 

Menulis, lanjutnya, juga menjadi salah satu hal yang digunakan untuk berargumentasi dan membangun pola pikir yang sistematis, melatih dalam pemecahan masalah dan mencari solusi dari suatu permasalahan tersebut. 

“Dalam menyusun suatu karya tulis ilmiah, kita harus melalui tahapan-tahapan yang banyak, perlu adanya suatu proses yang ada dasar-dasar ilmiahnya, ada metode penelitiannya, dan banyak hal di dalamnya, sehingga hal tersebut dapat membangun pola pikir sistematis dari mahasiswa,” jelasnya.

Dalam paparan materinya, Annisa juga menyampaikan beberapa perbedaan karya tulis dengan artikel. Menurutnya, struktur penulisan dari karya tulis ilmiah dan juga artikel ilmiah hampir sama, namun untuk artikel, biasanya terdiri dari dua kolom dalam satu halaman, berbeda dengan karya tulis ilmiah, artikel sendiri lebih singkat dan tidak dibuat dalam bentuk poin-poin seperti  latar belakang, rumusan masalah dan lain-lain.

Pemateri juga menjelaskan beberapa kemampuan yang harus dimiliki dalam menulis karya tulis ilmiah. Beberapa di antaranya, yakni memilih topik apa yang disukai, sekaligus bisa menguasainya, menemukan sumber yang relevan, mengelola informasi dengan baik sehingga tidak terjadi plagiarisme, kemampuan untuk mengevaluasi dan mengetahui validitas dan reliabilitas dari data yang digunakan, kemahiran bahasa, serta menulis sesuai aturan atau kaidah kepenulisan ilmiah.. 

Dalam penutupnya, Annisa mengajak peserta agar tidak takut melakukan penelitian. “Baik buruknya itu urusan akhir, yang penting teman-teman melakukan itu sesuai dengan kaidah yang ada, percaya pada potensi diri masing-masing. Saat membuat suatu judul dengan niat ingin membuat solusi dari satu masalah itu udah hebat banget! Jadi, jangan pernah takut untuk mencoba, tanpa mencoba kita tidak akan tahu bagaimana hasil ke depannya,” tutupnya.

Penulis: Tia Restutika

Editor: Nuri Hermawan