Saluran pencernaan ikan merupakan ekosistem yang sangat kompleks untuk berbagai jenis mikroflora usus. Saluran pencernaan ikan meliputi mulut hingga anus, termasuk lambung dan usus ikan. Fungsi utama saluran pencernaan ikan adalah untuk mencerna makanan sehingga sari makanan dapat terserap tubuh ikan. Mikroflora usus berperan penting dalam mencerna makanan, memfermentasi substrat energi yang tidak terpakai, menimhkatkan sistem kekebalan tubuh, mencegah pertumbuhan patogen penyebab penyakit, mengatur perkembangan usus, dan memproduksi vitamin bagi inang. Dalam melakukan proses ini, terjadi simbiosis microflora usus yang saling bergantung satu sama lain. Â
Ada beberapa jenis bakteri baik non pathogen yang menguntungkan dan sengaja ditambahkan untuk meningkatkan pertumbuhan tubuh dan berat ikan. Bakteri-bakteri terebut akan memperbesar efisiensi pakan, dan menginduksi sistem kekebalan tubuh ikan. Jumlah mikroba yang terkandung dalam saluran pencernaan ikan bervariasi antara 107 – 1011 per gram. Keragaman mikroflora dalam saluran pencernaan ikan terpengaruh dari berbagai faktor, seperti usia, genetik, diet, dan lingkungan. Jenis ikan dan pakan yang berbeda (herbivora, karnivora, omnivora, detritivora) mempengaruhi jumlah dan jenis mikroba usus pada ikan. Hal tersebut akan sangat mempengaruhi dan tentunya harus petani perhatikan saat membudidayakan ikan. Salah satu komoditas perikanan terbesar yang telah masyarakat budidayakan secara luas adalah ikan lele Afrika (Clarias gariepinus).Â
Budidaya lele
Ikan lele banyak banyak masyarakat pilih karena proses budidaya yang mudah, nilai ekonomis yang tinggi, mudah beradaptasi dengan berbagai jenis pakan, dan dapat berkembang di lahan yang sempit. Namun, dalam menjalankan proses bisnis akuakultur banyak kendala yang harus dihadapi. Faktor-faktor yang mempengaruhi budidaya ikan lele antara lain kualitas udara yang buruk, harga pakan ikan yang mahal, dan banyaknya patogen yang menyerang ikan selama selama proses budidaya. Salah satu bakteri patogen yang paling sering menyerang ikan lele adalah Aeromonas hydrophila.Â
Untuk mengatasi masalah ini, para pembudidaya ikan lele menggunakan antibiotik dan bahan kimia lainnya. Namun, penggunaan antibiotik dan bahan kimia secara terus menerus bahan kimia dapat mengganggu kesehatan manusia terutama petaninya, berpengaruh pada ikannya, dan juga ekosistem atau habitatnya. Dalam upaya menjaga stok ikan, perlu ada pengelolaan perikanan yang baik. Dalam beberapa tahun terakhir, untuk mengatasi dampak negatif dari penggunaan bahan kimia dalam akuakultur, probiotik telah menjadi solusi sebagai alternatif pemecahan masalah.Â
Lactobacillus casei
Probiotik merupakan kelompok mikroba baik yang aman bagi inang. Selain itu, bakteri Lactobacillus casei memiliki aktivitas antimikroba dan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh ikan. Beberapa ahli menyatakan bahwa pemberian probiotik mampu meningkatkan kelimpahan mikroflora yang ditemukan di saluran pencernaan hewan inang. Keanekaragaman mikroflora merupakan merupakan salah satu indikator pencernaan yang baik. Jika pencernaan baik, maka hewan inang inang juga cenderung hidup sehat. Harapannya penggunaan probiotik dalam budidaya dapat memperbaiki kualitas air kualitas air, mengingat kualitas air merupakan salah satu faktor penting penting dalam proses budidaya ikan lele. Keberadaan bakteri patogen A. hydrophila dapat membahayakan kesehatan ikan.Â
Kesehatan ikan pada umumnya dipantau melalui gejala klinis yang tampak dari luar tubuh ikan tubuh, penampilan morfologi, dan perilaku ikan. Untuk itu, pemeriksaan hematologik atau darah perlu ada untuk melihat status kesehatan ikan. Oleh karena itu, banyak penelitian berlangsung untuk mengetahui pengaruh pemberian Lactobacillus casei terhadap kelimpahan bakteri usus atau gastrointestinal, untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan memperbaiki kualitas air pada ikan lele akibat infeksi A. hydrophila. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan probiotik Lactobacillus casei dengan kepadatan 108 CFU/mL dapat meningkatkan kelimpahan bakteri baik dalam jumlah total bakteri maupun jumlah bakteri asam laktat yang terdapat dalam saluran pencernaan ikan. Pemberian probiotik juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan kualitas air pada ikan lele kolam budidaya yang terinfeksi oleh bakteri patogen Aeromonas hydrophila. Konsentrasi probiotik 15% ternyata menghasilkan dampak terbaik daripada dengan tanpa pemberian bakteri.
Sumber: Effect of Lactobacillus casei FNCC 0090 to improve gastrointestinal bacterial abundance, immune system and water quality in catfish farming
Penulis: Nurul ‘Aini, Muhammad Bachruddin, Fatimah, Sapto Andriyono, Sri Puji Astuti Wahyuningsih,
link: https://smujo.id/biodiv/article/view/17802
baca juga: Fitokimia Genus Diospyros dari Kalimantan sebagai Antidiabetes