Universitas Airlangga Official Website

BBK UNAIR Gandeng Pusat Halal UNAIR Gelar Pendampingan Sertifikasi Halal di Desa Kedungasri

Falah, asesor Pusat Halal UNAIR memaparkan materi pada kegiatan pendampingan sertifikasi halal oleh tim KKN-BBK 4 Kedungasri, di kantor Kecamatan Tegaldimo. (Foto : Istimewa)
Falah, asesor Pusat Halal UNAIR memaparkan materi pada kegiatan pendampingan sertifikasi halal oleh tim KKN-BBK 4 Kedungasri, di kantor Kecamatan Tegaldimo. (Foto : Istimewa)

UNAIR NEWS – Mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) yang tergabung dalam kelompok KKN-BBK 4 Kedungasri mengadakan pendampingan sertifikasi halal. Pendampingan itu diberikan kepada pelaku UMKM di Desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldimo, Banyuwangi. Kegiatan pendampingan sertifikasi halal ini berlangsung di kantor Kecamatan Tegaldimo, Banyuwangi. 

“Kami mengadakan program kerja ini dalam rangka meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap keamanan dan kehalalan produk,” ungkap Seto, salah satu anggota tim KKN-BBK 4 Kedungasri. 

Tim KKN-BBK 4 Kedungasri itu dipimpin oleh Helga Anindya Mubarok dari Fakultas Kedokteran (FK). Bersama dengan Helga, ada Friska Kamila Nabilasefanty (FK), La Ode Alif Idrus (FEB), Muchammad Seto Duta (FEB), dan Anggun Cahyaningsih (FEB), Anindya Nadine Lesmana (FF), Lydia Anggraeni (FST), Lulu Hiliyatun Nisa (FKp), Ravikasha Davva Imawant (FTMM), dan Vine Yohendamela Kharisma (FIKKIA).

Seto menjelaskan, banyak dari warga Desa Kedungasri yang menjadi TKI. Setelah kontrak kerjanya habis, mayoritas dari mereka tidak memiliki keahlian yang cukup untuk membuka usaha atau mencari pekerjaan di Indonesia. Oleh karena itu, terdapat komunitas pekerja migran (Migrant Care) yang memfasilitasi mereka untuk mendapat pelatihan dan pendampingan keahlian.

Akibat tingginya antusias terutama dari UMKM yang berasal dari desa lain di Kecamatan Tegaldlimo, pendampingan sertifikasi halal ini kemudian menyasar pada seluruh UMKM di Kecamatan Tegaldimo. Tim KKN-BBK 4 Kedungasri kemudian bermitra dengan LSM Migran Care Kedungasri, mengoordinir anggota komunitas yang juga terdapat di desa lain di Kecamatan Tegaldlimo untuk mendaftarkan produknya melalui sertifikasi halal yang diinisiasi oleh KKN BBK 4 Kedungasri. 

“Kegiatan sertifikasi halal ini diadakan untuk memfasilitasi umkm pelaku usaha yang mayoritas dari komunitas pekerja migran (Migrant Care) yang memiliki produk yang ingin disertifikasi halal. Mayoritas pelaku usaha itu adalah mantan pekerja migran yang ada di Kecamatan Tegaldlimo yang belum memiliki legalitas halal pada produknya,” terang Seto.

Pendampingan sertifikasi halal yang dilakukan oleh tim KKN-BBK 4 Kedungasri itu bekerja sama dengan Pusat Halal UNAIR. Dalam pelaksanaannya, Pusat Halal UNAIR menugaskan dua asesor untuk mendampingi secara langsung pelaku UMKM di Desa Kedungasri. 

Kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih tiga jam dan dihadiri oleh  16 pelaku usaha. Seto menambahkan, terdapat lebih dari 20 produk yang sudah dalam proses tersertifikasi halal, sebagai output dari kegiatannya.

Falah, salah satu asesor dari Pusat Halal UNAIR menjelaskan akan pentingnya sertifikasi halal pada produk terutama food and beverages (FnB). Pemerintah menargetkan pada Oktober 2024 seluruh UMKM, PKL, atau unit pedagang lainnya sudah memiliki sertifikasi halal. 

Kemudian, akan terdapat teguran dan sanksi administratif pada pelaku usaha yang melanggar, hingga sanksi produk tidak boleh beredar. Oleh karena itu, hingga saat ini terdapat program sertifikasi halal gratis (SEHATI) guna mempermudah mencapai target tersebut.

Penulis : Febriana Putri Nur Aziizah 

Editor : Khefti Al Mawalia