UNAIR NEWS – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil meraih dua penghargaan pada malam penganugerahan Abdidaya Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) 2024. BEM FEB berhasil sabet kategori Terbaik 1 Video Terunik dan Terbaik 2 Tim ORMAWA dengan Strategi Keberlanjutan Terbaik. Malam penganugerahan tersebut berlangsung pada Kamis (7/11/2024) sampai Sabtu (9/11/2024) di Universitas Udayana, Denpasar, Bali.
Beranggotakan 15 orang yang terdiri dari 13 mahasiswa FEB dan dua mahasiswa FKM, tim PPK BEM FEB tersebut bernama Kandangan Gelora. Sesuai dengan judul yang mereka usung. Yakni Katalisasi Komoditas Unggulan: Program Pengoptimalisasian BUMDES untuk Meningkatkan Produktivitas dan Perekonomian Desa Kandangan menuju Masyarakat Mandiri.
Fokus Peningkatan Ekonomi Desa
Sulton Arifin sebagai ketua tim mengatakan bahwa fokus inovasi dari kegiatan mereka berdasarkan hasil jaring aspirasi terhadap warga Kandangan. “Kami melakukan pendekatan partisipatif yang menghasilkan enam program. Dengan fokus pada penguatan BUMDES dan meningkatkan ekonomi Desa Kandangan,” ucap Sulton.
Memutuskan untuk mengambil topik desa wirausaha, Sulton bersama tim berfokus pada peningkatan ekonomi desa. “Berdasarkan fokus kami yang ditentukan dari hasil jaring aspirasi warga, enam program fokus kami meliputi hilirisasi kopi, hilirisasi yoghurt. Selain itu juga peningkatan administrasi BUMDES, pelatihan pembukuan untuk BUMDES dan yang memiliki usaha, mendaftarkan sertifikasi halal dan pelatihan untuk e-commerce,” imbuhnya.
Targetkan Dampak Baik
Meliputi enam program fokus tim Kandangan Gelora, Sulton mengucapkan bahwa target dampak yang ingin mereka tularkan terhadap masyarakat Kandangan adalah penjualan kopi yang luas. “Sebelumnya, masyarakat Kandangan selalu menjual langsung kopinya ke tengkulak. Tanpa adanya proses grinding, roasting, dan packing,” ujar Sulton. Sulton dan tim juga berharap besar agar mereka bisa melakukan hal tersebut.
Sulton juga menjelaskan mengenai antusiasme masyarakat serta pemahaman masyarakat desa Kandangan yang baik. “Waktu itu kami coba untuk menjualkan produk kopi mereka dengan total pesanan kurang lebih 300 ketika ada booth di PIMNAS kemarin. Hal tersebut merupakan salah satu bukti bahwa mereka bisa,” katanya.
Merasa bangga atas pencapaian tim dengan berbagai perjuangan dan usaha, Sulton mengatakan bahwa ia dan tim tidak berharap lebih atas apa pun hasilnya. Dan secara tidak disangka, mereka berhasil meraihnya. “Jika digambarkan dengan kata-kata, satu mengesankan, dua tidak terlupakan, tiga ternyata aku bisa,” tutupnya.
Penulis: Zahwa Najiba Putri Malika
Editor: Yulia Rohmawati